26 February, 2014

[Review] Fugu Sushi and Bar


Kenapa kalo lagi kenyang, foto di atas terlihat tidak menggiurkan ya? :

HAHAHAHAHAHAHAnyway, so last night I finally got some time to stop by to try some Japanese meals with iid at Fugu Sushi and Bar. Well it wasn't my first time knowing there is such a place in town, but the hectic jobs and some weirdos prevented me from visiting this place since long time. Fugu Sushi and Bar is the third Japanese Resto/Cafe I've visited, and my bad that I didn't wrote any review about the other two.
The building is nearby Palembang Indah Mall, just across the exit door, at third floor. Stairs and lift provided to reach the place.

Among all the names written in menu, I decided to order Sirloin Tempanyaki because it's already a whole package for hungry people like me (Australian sirloin with vegetables, tofu, rice and miso soup, what else could you expect?) and Strawberry Matcha for the drink (pic above). While Iid chose Beef Soya Ramen and Blackcurrant Matcha.
beef soya ramen; IDR 65K

matcha, with various flavors; IDR 25K
The place's somehow cozy, calm, far from disturbing noises, quite strategic for standing between a mall and a hotel. There is also a bar in the middle of the room for those who might want to order snacks or perhaps, sake. I also felt this place's so "Japanese" especially after two Japanese people came in, sat beside my table and talked Japanese language all the time. Envy you, Japanese couple. But I felt at Osaka already!!

The taste was quite good. I like the matcha. Soon then I realized there're no matcha or other drinks in this menu served/provided in other Japanese Cafe. Different names, maybe. Well the price was also good, too. Good, when it comes to your pay-day. Drains your wallet if you come here at the end of the month. Just like I did. But hey, good and tasty food pleases you in ways you never imagine.

HA!!

Fugu Sushi and Bar
Jl. Letkol Iskandar No. 18 / PIM buildings area, 3rd floor
62-711 362266

24 February, 2014

19 February, 2014

#5







And hey, dad.
Since you left us for good, things been up and down.
Your children are aging, try to catch up or maybe exceed your age, too.
I, myself am going to be thirty, dad, which in some ways horrify me a bit.

Mom is fine. She'll be flying to Mecca again next month. Too bad none of us can accompany her. But I believe in next trip, we'll go again together. I'm kicking my ass to hardly put part of my my salary for saving. For good ones, thou.

If i continue this writing, there will be lots of "I wish", dad.
So I'm gonna end it here.

See you soon, dad.
I, Mom, Siblings and family, we all love you.
Always have you in my mind.
Always (somehow) believe you're 24/7 standing next to me invinsibly so I barely feel alone.

Wish me well, will you?



03 February, 2014

[Review] de Dapour

So last night, one good workmate of mine dengan bermurah hati traktir-traktir kita-kita temen-temen kantornya yang seletingan aja dalam rangka doi lagi ulang tahun. *see how much I've wasted words already in this paragraph :|* Gak mau pusing dengan pilihan tempat makanan *karena susah nemu yang murah meriah enyak* berlabuhlah pilihan ke sebuah restoran/cafe/bistro di lantai empat Palembang Square (PS) Mall. It's de Dapour.



Gue gak ingat persis ini cafe launch-nya kapan, tapi masi kategori baru, lah. Mid-2013 gitu. Dan dengan posisi strategis di lantai 4 PS Mall, bersaing dengan beberapa cafe/food stop lainnya yang berada satu lantai dengan XXI. Mungkin sama dengan konsumen yang lain, hal pertama yang membuat gue tertarik untuk mengunjungi de Dapour adalah penampilannya yang classy.

de Dapour dilihat dari luar

dalemnya kayak gini
Mata sudah cukup dimanjakan, selanjutnya menengok menu untuk memanjakan perut. The first word came out when I saw the menu was "wth?!" Menunya pake bahasa bule semua. Kemudian seperti restoran professional bintang lima, halaman per halaman dibagi berdasarkan jenis mealnya (appetizer/main), lalu berdasarkan genrenya (East/West, lalu ada Rice/Noodle/Pizza/Steak/Seafood, lalu ada beberapa genre yang gak gw liat dengan serius karena gak tertarik) dan harganya juga professional. Rib Eye Steak costs 179K IDR. Keren! Saking kerennya kita kaga ngerti, bingung dan butuh waktu extra untuk akhirnya memutuskan mau pesan makanan yang mana. Karena ini ditraktir temen, jadi makin lama mikir bagusnya makan apa biar si bandar gak tekor. Gue sebenernya pengen coba steaknya, hahahaha. Tapi nista rasanya mengemaraukan dompet teman dengan seporsi steak harga super. Pun, terlalu nista buat orang kayak gue untuk makan steak harga ratusan ribu. Rasa belom pantas *pffttt*

So finally I ordered Oppa Bibimbap. Seriously, mereka gak perlu menambahkan kata Oppa untuk menekankan kalo makanan ini dari Korea. People here not stupid enough, lah. Gue sendiri bingung kenapa akhirnya pesen Bibimbap. Yang laen pada pesan Ramen dan Kare Ramen, Spaghetti, ada yang pesen nasi merah dikasi tempura, ayam dan telor mata sapi. Gue rasa anak-anak pada bingung mutusin mau pesen apa. Dan sekarang pun gue udah lupa nama makanan yang mereka pesan. Btw my Bibimbap costs about 50K IDR.
Ketika Bibimbapnya dateng, si waiternya juga ngasih kertas kecil yang ternyata isinya tentang cara menikmati bibimbap. Sepanjang itu kalimatnya, yang jelas intinya adalah aduk semua yang ada di dalam bowl bibimbap sampai merata. Udah.


Akhirnya dalam kebingungan kita makan. Kan udah sengaja melaparkan diri sebelum berangkat, jadinya segimanapun porsi makanannya, pasti abis. Pasti abis, bukan berarti pasti enak. Well so I felt.



makanan temen yang gue lupa namanya. 

air minum mahal. kirain beneran import, mending tadi bawa air dr rumah :))

Semoga temen gue yang ulang tahun kaga nyesel udah bawa kami-kami makan disana *padahal yang ngajakin kesana sih gue, phew*. Karena penampilan resto dengan rasa makanan main course yang disajikan dan harga yang dilabelkan bagi gue belom sepadan. Tidak ada konsumen yang datang ke tempat makan hanya untuk liat-liat. Tapi bukan berarti gue gak akan datang kesini lagi sih. I will come again, mungkin next time akan nyobain pancake-nya. Who knows.

One question that keeps on bugging in my mind shortly after our meals finished is: resto ini ada franchisenya ato gimana?

Last for tonight; have a blasting birthday, my workmate. Again, thanks for the treat. Semoga ko jadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, mbuyak!! :))) *salah fokus*


Beberapa foto diambil dari Facebooknya de Dapour dan random Instagram-ing.

02 February, 2014

SHERLOCKed


I LOVE this BBC thing!!

From the very first time my random click brought me into this topic in several forums, and accidentally found download links *grin*, turned out that this series become my most favorite. Well I have plenty, but Sherlock the Series is, on top of 'em. *show off*

Kenapa tiba-tiba gue bahas ginian? *which is way too late*
Karena, secara gak sadar gue udah menonton season 3 (yang terbaru untuk saat ini) udah 4 kali. Karena, gue bukan tipikal penonton yang mau menonton sebuah film/tayangan berulang-ulang, apalagi sampai empat kali, berarti tayangannya emang menarik. Karena, melihat dan membaca beberapa behind the scenes yang dimuat dan bahasan 5W 1H (who what when why where and how) di forum online yang gak kunjung berhenti, membuat gue gak bisa mencukupkan dengan satu atau dua kali menonton. Curiosity drains me up.

Buat yang belom nonton sama sekali dari season 1, I tell you, you've missed the most complicated-but-truly-fascinating TV series that ever been created. Masih belom terlambat untuk menonton, kok. No worries, karena gak seperti serial-serial TV lain, satu season di BBC Sherlock ini hanya terdiri dari 3 episode utama. Tiga season berarti sembilan (9) episode. But only takes one episode to completely fall for it. Really.

Semua episodenya sudah pasti disesuaikan dengan cerita dan kasus yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Kayak Study in Pink, Empty Hearse *Tapi kasus The Reichenbach Fall belum tayang sik, kayaknya agak sensasional jadi disimpan for the best-last*. Dengan penyesuaian tentunya, di beberapa plot, dan ending yang gak persis sama. Kalo sama persis, gak seru juga kayaknya. *after all I haven't read any of Sir Doyle's novel, so just fine for me* Semua episode benar-benar istimewa, sampai gue gak bisa nemuin kata yang pas untuk mendeskripsikannya. Lebih baik ya, tonton sendiri daripada diceritain disini.

Yang rada ngehe itu, butuh waktu sampai 2 tahun sampai season 3 rilis awal Januari 2014 ini. Penantian dua tahun yang dibayar hanya oleh tiga episode berdurasi 60 - 75 menit. Persiapan yang maksimal hanya untuk tiga episode. Mana season 4 katanya bakal premiere paling cepat tahun depan hadeh.. Tapi worth it lah. Jadi sekalian itung-itung buat belajar nahan sabar. Yang pasti gak php.

Ada banyak versi Sherlock yang sudah divisualkan menjadi TV seri maupun film. Sebelum serial ini ada Sherlock the Movies-nya Robert Downey, Jr. Gak mau kalah, produser TV Series di Amrik sono pun gak ketinggalan merilis Sherlock versi US. Tapi bagi gue, BBC Sherlock yang paling ditunggu, karena *mungkin* pendalaman karakter utamanya yang pas dan paling mendekati deksripsi Sherlock versi Novel, serta pengembangan cerita dengan konflik, twist, dan deduction phases yang ngena banget ke otak semua penonton di belahan dunia. *googling, gih. gue juga gak tau barusan nulis apaan*

Ga tau mau cari topik diskusi dan forumnya dimana?
Hellow,, it's 2014 mamen.. Di Korea sana malah udah 5G disaat kita masi merangkak dengan "menuju" 4G :)) *dioplas massal*
Bisa cek link di bawah ini untuk cari lebih banyak tentang Sherlock the Series:

http://kask.us/gVQ7A
http://idws.in/453492
http://en.wikipedia.org/wiki/Sherlock_(TV_series)

And this;
www.johnwatsonblog.co.uk
adalah blog Dr John Watson yang membuat "thrill"-nya semakin nyata.

Males download?
Oh-kay you lazy bastards :))
Bagi yang punya akses tv kabel, Sherlock season 3 akan ditayangkan di AXN Asia pada 27 Feb, 6 Maret dan 13 Maret 2014. Bentar lagi aja..

Enjoy to the very last minute, over and over again.
Gue mau re-watch Games of Throne dulu.

It's Sunday, everyone..