Gw lagi di atas ferry, btw. Akhirnya on board juga. Setelah sebelumnya bergumul dg keringat dan panas terik matahari sejak jam 10 pagi. Setelah stress sembari mikir apakah akan bertahan dengan status kapal yang gak menentu, atau balik kanan, pulang. Jika balik kanan, status revervasi penginapan menguap tak memberi jaminan uang yang ditransfer untuk penginapan akan kembali 100%. Emosi menggodok semuanya jadi satu. Hingga akhirnya, entah kenapa, kami tetap bertahan. Mungkin karena posisi mobil kami sudah di line depan antrian.
Satu fakta yang gw peratiin. Kalo lo mau cepet naik kapal, selipan lo harus tebel. Harus pinter-pinter mendekati petugas pelabuhan, pinter-pinter ngomong, lalu kemudian,, you know lah. Dan terpaksa kami melakukan hal yang sama. Melunakkan gigi dari lidah. Demi melancarkan niat untuk sampai tujuan.
And.. we're on the go.
Ada banyak hal yang cacat dalam sistem penyebrangan penumpang ini. Begitu sampe di pos pembelian tiket, tidak ada yg namanya antri. Cuman jalur mobil barang yang dibedakan. Jalur mobil berpenumpang dan penumpang tanpa kendaraan digabung. Rebutan sudah, yang gesit dan suara lantang, dia yang duluan dilayani. Pfftt..
Lalu masuklah kita ke line antrian mobil. Ketika ferry pertama bersandar, entah prosedur apa yang diterapkan oleh petugasnya karena kita ga dikasi nomor antrian dan petugasnya juga kaga ngecek tiket kita sama sekali. Potensi selip-selipin duit sangat gampang terendus. Dan yak, kita gak kebagian kapal pertama.
Then several idle times later, datanglah kapal kedua. Namun lagi-lagi, ada aja kecurangan. Lebih banyak truk barang yang datang belakangan namun didahulukan naik kapal, kemudian ada beberapa mobil penumpang yang juga dapat slot naik. Ga jarang gw liat juga si petugas semacam minta duit apa gitu ke masing-masing supir sebelum menaiki kapal. Again, we should wait. Wait for the uncertainty.
Dan disinilah muncul masalah dan penggalauan massal.
Hari sudah menunjuk pukul 12 siang ketika kami mendapat kabar bahwa kapal terakhir baru akan berangkat jam 4 sore. Wtf? Masi empat jam lagi, belum ditambah durasi perjalanan lebih lama karena kapal terakhir adalah kapal barang sehingga jalannya agak "ngesot" belum lagi perjalanan dari pelabuhan Mentok di Bangka menuju penginapan yang sudah kami sewa berjarak 3 jam perjalanan darat. Dan kami buta jalan!! Omfg!!
Emosi di titik maksimal. Panas terik matahari serasa menghanguskan kemampuan untuk berpikir.
Harapan gw udah mentok. Niat mau melancong ngirit dengan sewa mobil dari Palembang, berakhir dengan penantian super lama yang menguji emosi dan kesabaran. "Tau gini mending gw naik pesawat aja deh!" adalah salah satu kalimat penyesalan yang gw hindari untk diucapkan karena we were already half way to get there.
And now we're on the ship, heading to Bangka Island. ETA on 11pm / 12am. Counting more hour to hour just gets closer to my nerve. Good God, please save us. Wish us huge luck, huhu..
Posted via Blogaway