31 May, 2011

A Kiss Wouldn't Tell

I got this interesting story just last night, from a good friend. It’s been quite a while sejak “curhatan” dia terakhir. He’s a young college student, and an ambisious one. Gw menghargai ambisinya dan gw full support, tapi kali ini beberapa target hidupnya sedikit terganggu karena masalah konyol (lagi) ; girl and a silly love.

Simply said; this guy (lets call him A) met this girl dan memiliki semacam “hubungan serius yang ga jelas”; gw bilang serius, karena mereka sudah seperti pasangan pada umumnya; gw bilang ga jelas karena mereka bahkan belum jadian, dan belum ada itikad ke arah sana. HTS, istilah yang biasa dipakai untuk hubungan semacam itu. Hubungan yang hanya dilandasi rasa perhatian yang besar, rasa sayang yang berlimpah dan kesediaan untuk ada di dekatnya kapanpun dibutuhkan. I can gain those just by hiring a bodyguard, lol.

Entah kapan permulaannya, dan hubungan mereka berjalan seperti yang gw ceritain di atas. Hingga muncul momen dimana cewek ini menceritakan salah satu masalahnya dengan dua cowok yang tengah dekat dengannya dan berada di daerah yang berbeda, dan dia meminta A untuk memberikan advice which boy should she choose. Kata si A, waktu itu si cewek belum tau kalo A sangat sayang sama dia. Di momen setelah itu akhirnya si cewek memutuskan untuk tidak memilih siapapun dari dua cowok itu, and A thought it’s a perfect time to confess, untuk mengutarakan perasaannya ke cewek itu. Meski mengaku memiliki perasaan yang sama, tapi dia tidak berani untuk menjawab kejelasan hubungan ketika A meminta jawaban yang pasti. Instead of giving an answer, she just gave him a kiss, and said that kiss’s supposed to be an answer for him.

Begitu ceritanya. Dan reaksi pertama gw setelah mendengar cerita itu adalah; wtf? A kiss as an answer? Where does she live? Fairy tale? Definitely, she read too many of ‘em or watched too many reality shows on tv. Kenapa dia ga bisa kasi jawaban yang jelas, secara verbal, menggunakan aksara, bukan menggunakan tindakan yang hanya menimbulkan keraguan bagi si Adam, dan juga bagi gw yang tau cerita ini. Fyi, that kiss wasn’t their first kiss, so for me, literally, it won’t give any difference, nor an answer that’s been expected.

So, advice gw sederhana saja; sekalipun kalian memiliki perasaan yang sama tapi dia bahkan ga bisa memberikan jawaban pasti layaknya kata Ya atau Tidak, leave her, end the connection. Bilang ke dia: ┒('o'┒) ELO, (┌','┐) GUE = ┒(⌣˛⌣)┎ END. Ada banyak alasan yang bisa gw urai dari cerita lo semalem, tapi overall menurut gw sudah cukuplah kedekatan yang berlandaskan azas manfaat seperti itu sekian lama sejak hubungan serius yang ga jelas ini dimulai. Jangan mau lagi berhubungan dalam ketidakjelasan, A. Since this was not your first time in it. I’m fully aware of your agony in romance.

What would be your distraction, A? Her puppy eyes? Her begging face? Her amazing kisses? Gw, sebagai tempat lo bercerita hanya bisa berkomentar kurang lebih seperti itu, it’s all yours whether you wanna do it or not. Semua tindakan memiliki resiko, menghasilkan kelegaan atau penyesalan yang semua tergantung dari cara pikirmu, A.

So, when that time comes, face straight and do it. You’re a man, dude. Act like a man, then. Don't let anything interfere, even though it's a sweet kiss or a warm hug. And don’t forget to let me know what happens next, nyahahaha..

Eniwei, sudah lama gw engga secerewet itu di telepon. Thanks a lot, A *big grin

*Maaf jika penyampaiannya dualisme banget, nyahahaha. Ada hal-hal yang lebih enak disampaikan dalam bahasa Inggris. Harap maklum :)*

30 May, 2011

What Have I Miss?

Oh my, sepertinya udah lebih sebulan benda ini ga gw sentuh, hihihi. Jika ada yang kangen (uhuk) dan bertanya gw kemana aja, well gw masi ada disini kok, masih bermain di lingkungan yang sama. Setiap gw online gw selalu mengusahakan untuk mengakses dashboard dan mengetik beberapa draft cerita untuk dibagikan ke semua yang berkunjung dimarih. Tapi, draft ya tinggal draft, terbengkalai. Suatu ketika kala mood lagi baik untuk mengetik satu hingga dua paragraf, lain suasana, paragraf2 itu malah hilang, gw hapus *sigh

Where were I? Hm, masih dengan rutinitas bolak balik Bukittinggi – Padang; Rumah – Kosan, untuk update info2 tentang vacancies terbaru, atau sekedar ingin ganti suasana menghilangkan kegerahan. Bukittinggi yang selalu dingin, dan Padang yang makin kesini makin fanass. Anyhow, beberapa minggu ini gw bener2 vakum online, bukan karena keinginan gw pribadi, tapi karena modem yang bisa jadi tukang penghubung gw dengan dunia luar, tiba2 out of function, alias rusak. Kadang sumpek juga ga bisa online seperti biasa, tapi pada momen ini gw bisa menikmati hidup tanpa internet, kembali ke beberapa bulan yang lalu, di masa gw yang almost knew nothing, nyahahaha.

So, how’s life? What are you guys been up to? And siapa itu Nazaruddin? Pamannya si Udin sedunia ya? Udin itu, apa gw kenal? Eeehhh, ultah anaknya Inul dirayaian besar-besaran? Sabtu kemaren ada wisuda di Unand? Oh-kay, it’s seemed that I’ve missed soooo many. Oh my, this is bad. Tanpa sengaja gw puasa online, puasa beli koran, puasa nonton tivi dan GW UDAH MELEWATKAN SEBANYAK INI??

*tarik nafas ekstra panjang* oke, gw permisi dulu, mau mengumpulkan berita2 yang udah gw lewatkan.