08 September, 2011

The Ponakans

Begini begini, gue udah punya banyak ponakan loh. Baru lahir ke dunia aja udah langsung jadi tante *benerin kerah baju*. Etapi ponakan kandung yang gw punya baru 7 orang sih; tiga orang cowok dan empat orang cewek. Hasrat pengen bikin tulisan ini muncul setelah ketemu dengan mereka di moment Ied kemarin. They've grown up. Karena enam orang diantara mereka tinggal di luar kota, jadi setiap pertemuan dengan mereka itu memberikan sesuatu yang berbeda. Yah, sesuatu banget :3

Ponakan gw yang pertama, seorang perempuan, inisial U. Anak pertama dari kakak cowok tertua gw, yang lahir waktu gw berumur 8 tahun. Udah masuk kuliah, tanggal 3 kemaren dia ditemenin ama bokapnya ke Malaysia untuk mengurus prosedur pendaftaran ulang dan segala sesuatu yang diperlukan. Udah ABeGeh, dan yap, udah punya akun tuit juga loh, hohoho eksisss. Kita udah saling follow-followan dan sometimes ngakak sendiri baca tuit-tuit galau dia *dilempar kaca berjamaah*. Kadang-kadang kalo mikirin dia yang udah mau kuliah ini menampar gw dengan kenyataan "Oh my, I'm growing old!"

Adiknya, adalah ponakan gw tertua kedua, inisial A. Alhamdulillah yah, sekarang lagi menuntut ilmu di Pondok Pesantrennya Ustad Yusuf Mansyur. Hopefully would be good for him, karena waktu SMP dulu dia agak introvert. Dan seperti remaja cowok kebanyakan, di kamarnya ada robot-robot sejenis Gundam, majalah game, PS, dan PSP. Semoga kamu menjadi remaja yang berbakti pada nusa bangsa ya, nak. Eh iya, dinding kamarnya dicat biru bernuansa laut, bikin gw mupeng. Adem soalnya :D

Lalu ponakan gw yang ketiga, inisial M. Gw saksi mata perkembangan dia dari lahir, ya karena dia dan ortunya tinggal bareng gw. Usianya 11 tahun, namun sikap dan caranya bergaul dengan teman-temannya tidak mencerminkan umurnya. Gw bisa mengerti, karena melihat hidup dan pergerakannya sehari-hari yang tak pernah jauh dari induknya. Pola makan, pole pergaulan, pola tata bicara, pola tontonan, udah orang dewasa banget. Somehow, gw jadi kurang sreg sama M. Dewasa sebelum waktunya. Kalo gw menyebutnya; terlalu bijak. Jadi makin diperhatiin makin menjengkelkan. But hey, she's just a kid. A very jenius imitator. Jika dia seperti itu, maka gw harus berkaca dan melihat ke diri gw sendiri, seberapa besar pengaruh diri gw terhadap perkembangan pribadinya. *tepok jidat*

Lalu ada R, ponakan cowok gw adeknya si U dan A. Ana bontot dan manja, hahahaha biasa sih. Baru masuk SD. Lumayan dekat ama gw, walo ketika TK nauzubillah nakalnya ampe gw habis ditabok-tabokin karena alasan ga jelas. Pokoknya liat gw mau nabok aja bawaannya -___-" But somehow keakraban bisa muncul dari hal-hal menyakitkan seperti itu, dan terbukti!:D

Kemudian si S, anak tunggal dari sodara gw yang lain. Setahun lebih muda dari M, also a very jenius imitator, dan juga bawel kayak emaknya, hahaha. Karena emaknya sering mudik, otomatis kami jadi sering bertemu, dia selalu bertemankan si M, dan selalu "cari ribut" ama gw, hahahahah. Bawelnya Subhanallah, pasti dapet dari gw ato emaknya nih -___-" Penggemar berat tombak bawang, brokoli dan pensi (kerang kecil2 yang direbus dan diberi bumbu). Makanan yang unik untuk anak seumuran dia :D

Lalu ada dua ponakan yang sangat amat jarang gw bisa temui. So sad, tapi mau gimana lagi. Pasangan ponakan gw ini tinggal bersama ibunya di Jawa dan sangat jarang sekali bisa mengunjungi kamu terkendala biaya transportasi yang mahal. Jadi untuk menghilangkan kerinduan, Ibu mereka sering mengirimkan poto-poto mereka. One more thing that also made me sad was the fact that they speak Javanese more fluently that Bahasa or Minangnese. Haruskah gw belajar bahasa Jawa dulu untuk bisa berkomunikasi dengan mereka?

Ah well, itu ponakan-ponakan gw. Pintar, bodoh, nakal, penurut, bawel, menjengkelkan, atau apapun sifatnya, mereka masih anak-anak. Peniru ulung. Jadi ingatlah jika ingin memarahi mereka karena sesuatu, pikirkan kembali darimana dan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Sekali perkataan kasar terucap, tindakan kasar terlaksana, tak akan bisa ditarik, tak bisa di-undo, dan bisa saja tindakan itu mendorong masa depan anak-anak itu lebih dekat ke arah kesuraman.

Astaga gw lupaa! Ini postingan pertama gw setelah lebaran.
Selamat Idul Fitri temans! Maaf lahir batin yahh *ciyum satu-satu* :D

23 July, 2011

Maafin Gw Yaaa :)

Ramadhan sebentar lagi #syalalala~
Seminggu lagi udah puasa Ramadhan lagi. Udah menahan lapar haus dan segala yang membatalkan. Lalu, setelah sebulan puasa, kita ketemu ama Ied Fitri, rame2 sholat ke mesjid, ketemu sodara2 dan keluarga yang mudik bareng, baju baru alhamdulillah~

Moment2 yang sangat dirindukan oleh seluruh umat muslim di seluruh pelosok dunia. Moment yang bisa lebih mendekatkan kita dengan sang Khalik. Moment yang bisa membuat kita jadi pribadi yang lebih baik.

Guys, melalu postingan ini, gw pribadi mau ngucapin:

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 Hijriyah

Mohon maaf atas kekhilafan yang gw perbuat sengaja ataupun engga sengaja, lahir dan batin.

Semoga kita diberikan kesempatan untuk merasakan nikmat Ramadhan hingga takbir bersahutan di subuh yang Fitri.



Amiinn :D

22 July, 2011

Yang Lalu Biar Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruang penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam penjara pengacuhan, selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan dirimu dari bayangan masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, dan air mata ke kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, kebakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam al-Quran, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang mereka lakukan, Allah selalu mengatakan " Itu adalah umat yang lalu". Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar roda sejarah.

•~•~•~•~•~•

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan hari esok yang belum tentu datang. Hari dikala mentarinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda, inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini atau seakan-akan Anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu hidup Anda tak akan tercabik-cabik di antara gumpalan kesedihan, keresahan, dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.
Hari ini milik Anda, sebuah ungkapan indah dalam kamus kebahagiaan. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang indah dan menyenangkan.

Sepenggal cerita dari La Tahzan sebagai penyemangat hati.

20 June, 2011

Spirit Carries On

Seharian di beberapa hari yang lalu lumayan puas lah, berbagi penggalan-penggalan kisah usang yang diurai kembali dalam helaan nafas para wanita manula yang gw temuin secara random di beberapa sudut keramaian kota. Sama sekali ga ada niat buat ngelakuin hal kayak gitu. Semua terjadi begitu saja. Seharian ini ada tiga wanita manula yang tetap semangat dan optimis menjalani hidup, dan dengan sumringah membagi penggalan cerita hidupnya ke gw.

Note : Nama disamarkan, karena sama sekali ga ingat buat mencari tahu nama mereka.

1. Nenek A

Usia 82 tahun. Ketemunya di angkot. Kalo gw sih bilangnya "nekat", usia segitu masi berani naek turun angkot sendiri. Kalo kenapa2 di jalan gimana? Mana si nenek ga punya enpon lagi. Sukur kalo KTP ada dibawa, kalo engga?

Entah siapa yang memulai, pembicaraan mengalir begitu saja. Dengan santainya beliau menceritakan kehidupan mandiri yang sudah ditekuni sejak lama. Tanpa ada siapapun di sisinya. Anak cucu? Semua anaknya merantau dan "bisa" pulang ketika lebaran aja. Dan nenek ini, dengan segala kelapangan hatinya, menjalani hidup sendiri tanpa mengharapkan simpati dari siapapun termasuk anak-anaknya.

Ketika kami berbincang, diketahuilah kalo si nenek baru aja mengalami kecelakaan yang membuat salah satu tulang jari tangannya bermasalah. Ketika diurut oleh tukang urut yang cukup dipercaya, ternyata cidera tulang itu kian parah dan malah membuat tangannya ga bisa digerakkan. Kala itu si nenek mengaku hendak memeriksakan kondisi tulang jarinya ke dokter, dan dia pergi sendiri. Baginya tak apa, sudah biasa kemana-mana sendiri. Dan lagi-lagi gw dibuat terpana dengan daya ingat dan daya penglihatannya yang masih bagus.

Tapi gw, dengan keadaan seperti itu, pasti akan meminta dengan penekanan agar satu dari anak gw stay bersama gw, menemani gw kemana-mana. I mean, she's no longer young, dude, 82 tahun. Saatnya beliau menikmati masa tua dengan santai, tanpa perlu lagi direpotkan oleh remeh temeh ini itu. Dan gw meringis mendengar cerita si nenek. Entah semangatnya yang "terlalu" tinggi untuk usai 82 tahun, entah ego anak2nya memang tidak bisa dipatahkan dengan alasan apapun.

2. Ibu B

Profesi sebagai tukang urut, dan sepertinya sudah profesional. Gw ga tau umur persisnya, tapi gw taksir seumuran nyokap gw, dan sepertinya sudah pantas dipanggil nenek karena sepertinya beliau sudah punya cucu :D

Ketika gw dateng ke rumah beliau untuk jadi pasien, waktu itu udah mau sore dan beliau sedang melayani pasien ke sekian. Kata nyokap, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk satu orang pasien adalah 1 jam. So jika si nenek buka praktek dari jam 9, maka ketika gw datang, dihitung dengan memasukkan waktu yg dipake buat istirahat, maka Abeliau sedang melayani pasien ke 4. Dan dihitung dengan jumlah antrian, berarti gw akan jadi pasien ke-6. Ohemji.

Yang gw bayangin pertama kali adalah; seberapa sih sisa tenaga si Ibu buat mijit gw secara gw adalah pasien ke-6 hari itu. Lalu, jika dia melakukan ini setiap hari, gw ga bisa membayangkan seberapa besar stamina yang harus dia siapkan untuk segala kemungkinan jumlah pasien yang akan datang untuk diurut. Apalagi jika pasiennya cowok, berarti kudu pake stamina ekstra dong, wohhh.. Gw ga berani nanya langsung, namun pembuktian ketika gw "dilayani" sudah cukup menjelaskan semuanya, nyahahaha. Sadis dah pijatan si ibu. Ga tau dah apa pijatannya yang ekstrem ato emang beberapa sendi badan gw udah pada bergeser dari tempatnya kali, dicubit dikit aja sakitnya minta ampunn T.T

Dan gw salut dengan semangatnya dalam mencari nafkah untuk menghidupi dirinya pribadi dan keluarganya (yang gw ga tau lagi dimana, tapi gw yakin mereka terpisah jarak karena aura penghuni rumah itu cuman aura satu orang saja). Optimisme yang tinggi terbingkai dalam setiap pengabdiannya sebagai tukang pijat di usia yang sudah tidak muda dan tentunya dengan stamina yang sudah tidak semaksimal di kala muda. But she still goes on. Way to go, nanny!

3. Nenek C

Si nenek ini pasien yang ngantri setelah gw. Sepertinya pelanggan tetap, karena Ibu B sudah berbicara akrab dengan si nenek. Begitu gw kelar diurut dan tersenyum padanya, cerita pun mengalir. Tak jelas dari A ke Z, tapi ada beberapa point yang bisa gw simpulkan dari cerita si nenek.

She's 84 years old, namun penampilannya sama sekali jauh dari angka 84 tahun. Nyokap gw bahkan kaget mendengar si nenek mengaku demikian. 84 tahun, dan sudah berulang kali ditimpa musibah berupa sakit, dan "sakit". Kepada gw, beliau perlihatkan kakinya yang bengkak sudah sekian lama, menceritakan pengalamannya yang berulang kali diguna-guna hingga kadang tak mampu lagi berjalan, berkali-kali kena tipu hingga menderita kerugian materi yang cukup besar. Mungkin kita bisa menyebutnya, sudah jatuh, tertimpa tangga, tersiram air panas lalu dompetnya terlempar entah kemana.

But she still remained strong, never gives up and optimist. Bagaimanapun keadaan si nenek sekarang, tak lupa akan kehadiran sang Pencipta. Tak peduli seperih apapun guna-guna yang dikirim kepadanya hingga beliau tak bisa melakukan aktivitas shalat dengan benar, beliau tetap menunaikan yang wajib dengan semua kemungkinan-kemungkinan yang ada. Harta jikalau hilang bisa dicari lagi, sudah ada suratan yang mengatur. Amalan adalah jerih payah pribadi kita, jika terlewatkan momen untuk mengumpulkannya, maka benar-benar sirna sudah dan tak akan ada kesempatan kedua. Begitulah pesan si nenek ke gw.

.....

Tiga wanita, tiga masalah, tiga keadaan, namun satu tujuan hidup dengan semangat dan optimisme yang sama.

Tujuan gw share cerita ini tidak lebih untuk mensugesti diri gw sendiri yang keseringan lemes banget dalam menjalani hidup. Padahal jarak tempuh hidup gw bahkan belom sampe setengah dari ketiga wanita ini, namun gw udah mengeluh banyak. Gw harus bangun semangat dan rasa optimis seperti mereka. They're my guidelines. Dan jika kalian yang baca story ini ikut merasa tersemangati, I'll be happy for that. Bless them, and may God blesses us, too.

Keep the Spirit! :D

Inspirasi bisa datang kapan saja,
tak peduli kala tenaga matamu bersisa 3,5 watt sekalipun,,

31 May, 2011

A Kiss Wouldn't Tell

I got this interesting story just last night, from a good friend. It’s been quite a while sejak “curhatan” dia terakhir. He’s a young college student, and an ambisious one. Gw menghargai ambisinya dan gw full support, tapi kali ini beberapa target hidupnya sedikit terganggu karena masalah konyol (lagi) ; girl and a silly love.

Simply said; this guy (lets call him A) met this girl dan memiliki semacam “hubungan serius yang ga jelas”; gw bilang serius, karena mereka sudah seperti pasangan pada umumnya; gw bilang ga jelas karena mereka bahkan belum jadian, dan belum ada itikad ke arah sana. HTS, istilah yang biasa dipakai untuk hubungan semacam itu. Hubungan yang hanya dilandasi rasa perhatian yang besar, rasa sayang yang berlimpah dan kesediaan untuk ada di dekatnya kapanpun dibutuhkan. I can gain those just by hiring a bodyguard, lol.

Entah kapan permulaannya, dan hubungan mereka berjalan seperti yang gw ceritain di atas. Hingga muncul momen dimana cewek ini menceritakan salah satu masalahnya dengan dua cowok yang tengah dekat dengannya dan berada di daerah yang berbeda, dan dia meminta A untuk memberikan advice which boy should she choose. Kata si A, waktu itu si cewek belum tau kalo A sangat sayang sama dia. Di momen setelah itu akhirnya si cewek memutuskan untuk tidak memilih siapapun dari dua cowok itu, and A thought it’s a perfect time to confess, untuk mengutarakan perasaannya ke cewek itu. Meski mengaku memiliki perasaan yang sama, tapi dia tidak berani untuk menjawab kejelasan hubungan ketika A meminta jawaban yang pasti. Instead of giving an answer, she just gave him a kiss, and said that kiss’s supposed to be an answer for him.

Begitu ceritanya. Dan reaksi pertama gw setelah mendengar cerita itu adalah; wtf? A kiss as an answer? Where does she live? Fairy tale? Definitely, she read too many of ‘em or watched too many reality shows on tv. Kenapa dia ga bisa kasi jawaban yang jelas, secara verbal, menggunakan aksara, bukan menggunakan tindakan yang hanya menimbulkan keraguan bagi si Adam, dan juga bagi gw yang tau cerita ini. Fyi, that kiss wasn’t their first kiss, so for me, literally, it won’t give any difference, nor an answer that’s been expected.

So, advice gw sederhana saja; sekalipun kalian memiliki perasaan yang sama tapi dia bahkan ga bisa memberikan jawaban pasti layaknya kata Ya atau Tidak, leave her, end the connection. Bilang ke dia: ┒('o'┒) ELO, (┌','┐) GUE = ┒(⌣˛⌣)┎ END. Ada banyak alasan yang bisa gw urai dari cerita lo semalem, tapi overall menurut gw sudah cukuplah kedekatan yang berlandaskan azas manfaat seperti itu sekian lama sejak hubungan serius yang ga jelas ini dimulai. Jangan mau lagi berhubungan dalam ketidakjelasan, A. Since this was not your first time in it. I’m fully aware of your agony in romance.

What would be your distraction, A? Her puppy eyes? Her begging face? Her amazing kisses? Gw, sebagai tempat lo bercerita hanya bisa berkomentar kurang lebih seperti itu, it’s all yours whether you wanna do it or not. Semua tindakan memiliki resiko, menghasilkan kelegaan atau penyesalan yang semua tergantung dari cara pikirmu, A.

So, when that time comes, face straight and do it. You’re a man, dude. Act like a man, then. Don't let anything interfere, even though it's a sweet kiss or a warm hug. And don’t forget to let me know what happens next, nyahahaha..

Eniwei, sudah lama gw engga secerewet itu di telepon. Thanks a lot, A *big grin

*Maaf jika penyampaiannya dualisme banget, nyahahaha. Ada hal-hal yang lebih enak disampaikan dalam bahasa Inggris. Harap maklum :)*

30 May, 2011

What Have I Miss?

Oh my, sepertinya udah lebih sebulan benda ini ga gw sentuh, hihihi. Jika ada yang kangen (uhuk) dan bertanya gw kemana aja, well gw masi ada disini kok, masih bermain di lingkungan yang sama. Setiap gw online gw selalu mengusahakan untuk mengakses dashboard dan mengetik beberapa draft cerita untuk dibagikan ke semua yang berkunjung dimarih. Tapi, draft ya tinggal draft, terbengkalai. Suatu ketika kala mood lagi baik untuk mengetik satu hingga dua paragraf, lain suasana, paragraf2 itu malah hilang, gw hapus *sigh

Where were I? Hm, masih dengan rutinitas bolak balik Bukittinggi – Padang; Rumah – Kosan, untuk update info2 tentang vacancies terbaru, atau sekedar ingin ganti suasana menghilangkan kegerahan. Bukittinggi yang selalu dingin, dan Padang yang makin kesini makin fanass. Anyhow, beberapa minggu ini gw bener2 vakum online, bukan karena keinginan gw pribadi, tapi karena modem yang bisa jadi tukang penghubung gw dengan dunia luar, tiba2 out of function, alias rusak. Kadang sumpek juga ga bisa online seperti biasa, tapi pada momen ini gw bisa menikmati hidup tanpa internet, kembali ke beberapa bulan yang lalu, di masa gw yang almost knew nothing, nyahahaha.

So, how’s life? What are you guys been up to? And siapa itu Nazaruddin? Pamannya si Udin sedunia ya? Udin itu, apa gw kenal? Eeehhh, ultah anaknya Inul dirayaian besar-besaran? Sabtu kemaren ada wisuda di Unand? Oh-kay, it’s seemed that I’ve missed soooo many. Oh my, this is bad. Tanpa sengaja gw puasa online, puasa beli koran, puasa nonton tivi dan GW UDAH MELEWATKAN SEBANYAK INI??

*tarik nafas ekstra panjang* oke, gw permisi dulu, mau mengumpulkan berita2 yang udah gw lewatkan.

11 April, 2011

Ketika Selera Bertemu Rasa yang Pas

Di samping sedang menggemari nugget, gw sekarang juga lagi demen dengan capcay. Dalam beberapa hari ini sudah ada 3 tempat makan yang menyediakan menu nasi cap cay yang gw kunjungi di Bukittinggi dan masing-masing meninggalkan kesan yang so pasti berbeda di lidah gw. Btw judulnya lebay banget yak? Lol.

Beberapa hari ini gw disibukkan dengan kegiatan menemani nyokap cek up dan cek down kesehatannya yang gw kuatirkan lagi ga sehat. Keluar masuk rumah sakit, tempat praktek dokter dan lab. Otomatis di beberapa jadwal makan, gw akhirnya makan di luaran. Sembari explore, kali aja nemu tempat-tempat makan yang baru, kali aja mereka sedia menu baru dan harga yang kompetitif.

Bukannya sok sehat, tapi kalau bisa ya sehat toh? tapi akhir-akhir ini gw kepengennya capcay mulu kalo lagi makan di luaran. Kalo bisa nyari tempat yang ada menu capcaynya, tapi kalo emang lagi buru-buru, ya terpaksa makan bakso aja (halah). Dan gw udah berhasil mengeksplor tiga tempat makan yang sedia menu capcay/nasi capcay.

1. Cafe Dja Djan, Jl. Sudirman Bukittinggi, dekat RS. Ibnu Sina Bkt

Cafe ini berlokasi tidak jauh dari RS Ibnu Sina Bukittinggi, dan baru buka beberapa bulan ini. Menunya sangat variatif alias banyak banget, dan harganya juga variatif. Satu porsi nasi capcay dihargai Rp. 15.000. Ada beberapa pilihan menu cap cay; capcay biasa, capcay seafood dan capcay ayam. Penyajiannya; piring yang satu berisi semangkuk nasi (nasi yang dibentuk kayak nasi KFC gitu) dan piring kedua berisi capcay, porsi dua orang. Dalam kondisi yang sangat amat laparpun mengkonsumsi seporsi nasi capcay ini, gw jamin perut kalian akan super kekenyangan bahkan ga sanggup ngabisinnya.

Ketika selera bertemu rasa di tempat ini: nilainya 6,5 dari 10.
Tempatnya kecil, hampir mendekati 'ala kadarnya' dan keunggulan yang ditawarkan ya hanya karena berada di ruas jalan protokol. Beberapa menu udah gw coba di tempat ini dan nilai yang gw kasi tetap 6,5. Mungkin akan berubah seandainya situasinya jadi kepepet :D

2. L'Amor Cafe, Jl. Dr. A. Rivai, di depan RS. Ahmad Mukhtar Bukittinggi

Dengan penyajian yang ga jauh beda, namun pilihannya ga sebanyak di cafe DjaDjan. Harga ga jauh beda (gw lupa berapa persisnya).

Ketika selera bertemu rasa di tempat ini: nilainya 7 dari 10.
Tempatnya besar, dapat dilihat kalau si pemilik benar-benar memberi perhatian terhadap kebutuhan interior dan eksterior cafe ini. Kayaknya udah dikenal publik sih, terbukti dari seringnya temen2 ngajak makan kesini namun suka gw tolak karena jauh dari pusat kota. Di samping cafe ini ada jalan yang menuju Benteng Fort De Kock, yang biasa dipake pejalan kaki ato pengendara motor. No worries, jalannya udah diaspal kok ;)

3. Bakso Lapangan Tembak, Lt. 1 Plaza Bukittinggi

Kemaren pagi balik dari nemenin nyokap cek up di prakter dokter yang di Jl. Sudirman, gw sengaja datang ke tempat ini demi sepiring capcay. Kalo yang ini masi jelas di ingatan gw lah. Beda ama dua cafe di atas, nasi capcay cukup disajikan dalam satu piring saja. Kemaren sempat gw jepret:


Itu nasinya baru gw cuil dikit dan capcaynya belom gw sentuh. Sedikit banget? IYA! Tapi rasanya melebihi capcay buatan dua cafe di atas. Kalo sebelum makan kita mikirnya dikit banget, selesai makan pikiran itu akan berubah menjadi porsi yang pas.

Ketika selera bertemu rasa di tempat ini: nilainya 8,5 dari 10.
Haha, siapa yang ga kenal Bakso Lapangan Tembak? Tempat makan ini (ga pas kalo gw sebut cafe, apalagi resto) merupakan salah satu franchise brand tempat makan yang udah lama ada di kota Bukittinggi. Dan tentu saja, kalo udah banyak cabang pasti makanannya udah harus enak dan pas di lidah.

Seporsi capcay seperti pada gambar ditarif Rp. 14.000 dengan porsi yang bagi gw cukup untuk makan siang. Di samping pemahaman manajemen sana tentang porsi makan yang baik, rasa juga bisa dikasih dua jempol lah. Isinya ga dedaunan doang, kuahnya ga encer walaupun udah dingin dan proporsi sayur dg item lainnya (daging, seafood, jamur) cukup lah.

Well, dari nilai yang gw kasih udah pada tau yg mana yang jadi juara. Secara ga langsung (sejauh ini) tempat makan no. 3 lah yang jadi rekomendasi gw untuk menu capcay. Sampai gw nemu tempat makan lain di Bukittinggi, semoga dapat capcay yang rasanya ngalahin capcay Lap. Tembak.

Happy Capcay-ing, folks!

09 April, 2011

Nugget

Currently demen banget sama ini :


Kalo lagi makan pengen lauknya nugget mulu. Euforia yang telat, huahahaha..
Eh btw kok ga ada yang jual beef nugget yah? Ato ga nyampe Bukittinggi kali? :O

07 April, 2011

*Srottt*

Current position : di depan laptop.
Items around : Segulung besar tissue, balsem, inhaler, handphone, lampu emergency, dan segelas lemon tea.
Current condition : Very sick! Punya peluang tinggi sebagai dalang dalam penyebaran virus pilek serta menabrak benda yang ada di sekitar tak terkendali.
Action taken so far : Minum obat batuk (yang sepertinya engga ampuh, at all), minum obat flu (yang juga ga mempan, apa karena virusnya udah kebal ama merk tersebut kali yah?)


What a hard day. Kehilangan nafsu makan, kepala terasa berat dan hidung mampet tiada henti yg membuat gw megap-megap bernafas lewat mulut. Malam kemaren gw nangis sampai tertidur. Tak lama setelah kembali dari rumah duka, gw kasi kabar ke mama, dan tak terasa air mata udah berlinang aja. Nyokap shock, gw apalagi. Rasa kehilangan yang teramat itu baru kerasa setelah "gw kembali dari denial box gw". Gw ga sempat say goodbye dengan jenazah, karena nyampe di rumah duka aja udah menjelang magrib. Nyampe rumah, masuk kamar, cari poto2 kita waktu SMA, dan gw mewek lagi. Besoknya gw bangun dengan mata bengkak dan hidung mampet. Gw resmi batuk pilek. *Sroottt*

Gw pernah ngetwit tentang ada/engganya musim mati. Musim kawin, ada. Musim kelahiran, juga ada walo ga banyak. Kenapa ga ada yg nyebut-nyebut musim mati yah? Musim dimana banyaknya nyawa yg berpulang. Kondisi itulah yang gw alami saat ini. Beberapa hari ini gw udah mendengar 5 berita duka dari lingkungan gw; sahabat gw ini, adeknya senior gw, tetangganya junior gw, neneknya temen gw di forum dan senior kuliah gw yang meninggal karena kanker lidah bulan kemaren. I'm stunned.

I know, kematian itu pasti. Terkadang sekelebat muncul perasaan "menolak" ketika kenyataan akan kematian itu di depan mata. Perasaan yang datang dari bawah sadar dan ketika kemudian menghilang, barulah kita tersadar kalau kita lagi-lagi telah ditinggalkan.

Ah, sudahlah. Kematian itu beyond infinite. The only hope was I wish I could be strengthened. Especially now, gw harus bisa ngelawan pilek ini. Padahal Februari kemaren udah batuk pilek juga, kok datang lagi?

*Srottt*

Bukittinggi,
7 April 2011

05 April, 2011

A Very Sad Wake Up Call




Betapa kelahiran dan kematian, hidup dan mati, jiwa yang datang dan pergi itu seperti lembaran-lembaran tipis nan misterius dari serangkaian proses kehidupan yang ada di dalam "buku tebal" yang berjudul dunia fana ini. Lembaran yang kita ga tahu kapan "robeknya", lembaran yang kita ga tau kapan berganti bab, yang kita ga pernah tahu kapan buku tebal itu akan "ditutup" dan diganti dengan "buku" yang baru. Hanya Sang Pencipta, Allah SWT yang tau dan bisa mengatur segala sesuatu itu dengan sangat mudahnya.

Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati; dan Kami menguji kamu dengan kejahatan dan kebaikan sebagai cubaan, kemudian kepada Kami kamu akan dikembalikan. (21:35)

Dia yang menghidupkan, dan mematikan; apabila Dia menentukan sesuatu perkara, Dia hanya berkata padanya, 'Jadilah', dan jadilah ia. (40:68)

Mereka berkata, 'Tiadalah ia, melainkan kehidupan dunia kita; kita mati, dan kita hidup, dan tiada yang memusnahkan kita melainkan masa.' Mengenai itu mereka tidak mempunyai pengetahuan; mereka hanya menyangka. (45:24)




You're used to be here, around us, and now you're not..
you're used to smile to me and to us. And now we cry for you..
good bye, my very good friend,
and yes, until we meet again..
...انّا للہ و انّا الیه راجعون


In a Sweet Memoriam : Deri Pringgiadi Putra, ST
(27 Mei 1985 - 05 April 2011)


A very sad wake up call,
Padang, 05:50 WIB

27 March, 2011

AsYouLikeIt!

Kemaren (Sabtu) gw dan beberapa temen-temen Kaskuser Regio Minang ikutan nonton konser A Mild As You Like It di Pangeran Beach Hotel Padang. Yang dijadwalkan bakal ngeramein konser di Padang ini ada Ari Lasso, Once, Magi /rif, Badai Kerispatih, Yuke Dewa dan Irfan Samson. Bermula dari sebuah trit promosi nonton gratis yang dibikin seorang kaskuser di regional, walopun gw ga ngefans2 amat sama yang mau tampil, tapi akhirnya kami; gw dan temen-temen bisa nonton gratis yang beda dari konser-konser yang pernah gw tonton sebelumnya.

Kayaknya konser AYLI ini sejak gw kuliah udah sering diadain kali ya, cuman gw baru bisa ikutan nontonnya kali ini, hehe. Jadi inget temen-temen kuliah gw pada sering mantengin radio-radio Padang buat dapet tiket gratisan, lol. Setting panggungnya simpel; para penonton duduk mengelilingi panggung yang tingginya ga nyampe satu meter. Ga ada jarak penonton ama bibir panggung (kayak gitu yang gw liat dari kejauhan), dan di belakang panggung ada tiga big screen buat liat performance, especially bagi penonton kayak gw yang kedapetan duduk di belakang jadinya sering liat ke screen deh. Sumprit.


Warming up di waiting room sebelum perform


Sebelum konser dimulai..




Sedekat ini..






final touch sebelum pulang :D


DAN sungguh karena tidak ingin ketinggalan karena semua temen2 gw udah berkali-kali berpoto dengan musisi favorit mereka, gw cuma bisa dapat foto dengan bang Irfan Samson, itupun disempet-sempetin setelah photo session udah mau kelar. Ini juga sebagai bukti kalo gw hadir di konser itu. Sumprit. Gw envy abis.

Kenapa nama konsernya AsYouLikeIt a.k.a AYLI, karena konsep yang ditawarin emang beda dari konser2 kebanyakan. Setting panggung aja udah beda. Trus ga ada jaim-jaiman dalam perform, baik si musisinya maupun si penonton, bisa duet bareng, ada challenge moments juga. Ada banyak moment2 lucu dan gokil yang kadang ga disangka bisa datang dari musisi kayak Ari Lasso, Once, dkk, yang ga sempat terabadikan dalam kamera (kameranya temen gw). Ada bagi2 gift juga. Ari Lasso ama Badai bagi2 CD Limited Edition; temen gw si Alberd dapat CD dari Ari, gw ENVY! Dan ini bukan postingan berbayar, catat! XD

Semoga next time ada AYLI lagi di Padang, semoga next time bisa ikutan lagi. Dan next time gw akan nyari posisi pewe deket panggung!! Aminnn~

Foto2 gw comot dari uni Lisa and uda Riri.

27 Maret 2011,
meski bad mood gaje muncul kayak jaelangkung..

25 March, 2011

Damn!

Udah hari Jumat, dan pengumuman hasil tes yang gw ikutin Sabtu kemaren belum juga keluar. Dijadwalkannya sih, Rabu kemaren, tanggal 23 jam 16:00 WIB. Tapi dari jam 16:10 gw stand by di depan laptop hingga malam harinya, sama sekali ga ada pengumuman terbaru tentang hasil seleksi tahap pertama ini. Damn.

Oh-kay, gw awalnya mah positip tingking aja, kali aja IT opisernya lupa untuk upload hasil test. Okay, mungkin besok (Kamis) udah keluar hasilnya. Okay..

Kamis, jam 9 pagi gw udah stand by. Homepagenya udah loaded dengan sukses. Saat mao akses ke pengumuman hasil tes, eh ada! Dan segeralah gw unduh hasil pengumumannya yang dalam bentuk pdf file tersebut. Begitu gw buka, jreng jreng... Gambar Baasyir yang muncul (ga bisa gw tampilin, karena udah ilang linknya). Free Baasyir, it said. Antara yakin ga yakin gw salah klik link download (mungkinkah gw mendownload dari link spam?? Hell no) akhirnya gw download lagi, dengan menload filenya di browser terlebih dahulu. Tetap aja file dengan gambar yang sama muncul. Temporary conclusion: websitenya dihack. Muahahahaha.

Come to think of it, gw rasa tindakan hacking ini bukan hanya atas dasar iseng belaka. Faktor lain secara ga langsung disebabkan oleh pihak manajemen bank tersebut sendiri, yang lalai (kalo gw bilangnya sih ga beres) dlm proses perekrutan pegawai ini. Kalo emang molor, kasi pemberitahuan dong, Pak, Buk, apa susahnya sih bikin dua kalimat "Pengumuman hasil seleksi Performance Test diundur sampe hari Jumat tanggal 32 Maret 2011". At least orang-orang kayak gw ga akan terulut emosinya dengan mudah. *wth?*

Dan sekarang Jumat. Ga ada kabar tentang pengumuman hasil tes ataupun pengumuman diundurnya pengumuman hasil test. Poto kakek Baasyir udah diremove, bersamaan dengan beberapa pengumuman yang udah expayer. Another ga jelas thing, I guess. Tidak ingin sakit jantung karena tebak-tebakan ngehe ini, akhirnya gw beraniin diri nelpon HRDnya bank tsb tadi pagi. Dan yak, diundur lagi sampe besok atau Minggu, ga ada kepastian tentang jadwalnya. Terima kasih, mbak HRD, jawaban Anda sangat sangat membantu saya mendapat penyakit jantung dengan cepat.

Menunggu lagi sampe besok (Sabtu) dan kalo ga ada juga, berarti menunggu lagi sampe hari Minggu. Dan kalo ga ada juga, berarti mungkin pengumumannya keluar hari Senin, Selasa, Rabu... DAMN!!

Padang, 25 Maret 2011


UPDATE!!

Barusan gw cek lagi (22:30) dan udah DIHACK LAGI, huahahahaha. Tapi ga poto ganteng lagi. Skrinsutnya kayak gini:



Diberitahukan kepada seluruh Peserta Rekrutmen Calon Pegawai PT. Bank ********** Sumatera Barat Tahun 2011, bahwa hasil Performance Test AKAN DIUMUMKAN pada hari SELASA, Tanggal 29 Maret 2011. ITUPUN KALAU JADI.

Mampus!! Wkwkwkwkwk :))

PS: nama dan identitas bank dirahasiakan. Walaupun honestly gw mau aja terkenal kayak Mbak Prita Mulyani, tapi masalah ini bisa mengganggu masa depan gw. Pipis, Love and Bakwan.

22 March, 2011

Regenerasi

Tiba-tiba malam ini terlibat pembicaraan sedikit nostalgic namun serius dengan temen satu kosan yang juga temen gw dari kuliah. Tentang bagaimana dia sangat kangen dengan suasana kampus, lebih tepatnya suasana dimana ada kita, temen-temen dia berkumpul bergelut dengan waktu, jurnal, diktat, tugas-tugas, laporan praktikum, and everything. Lalu dia bilang, "udah beregenerasi aja yah, almamater kita? Dua-tiga tahun yang lalu masi elo, gw, temen-temen kita yang panik dengan deadline skripsi, sekarang udah ada junior kita. Tahun depan juniornya junior kita, lalu junior dari juniornya junior kita, then entah siapa yang kita ga akan kenal.".
re.ge.ne.ra.si
[n] (1) pembaruan semangat dan tata susila; (2) Bio penggantian alat yg rusak atau yg hilang dng pembentukan jaringan sel baru; (3) ki penggantian generasi tua kpd generasi muda; peremajaan. (Sumber)

Kata ini sering banget muncul di sekitar gw akhir-akhir ini. Regenerasi itu pasti, ga bisa dihindari. Kayak hidup dan mati, logikanya sederhana kayak gitu. Ketika ini terjadi, gw ga pernah bisa mendapatkan alasan untuk pertanyaan kenapa. Ga bisa jelasin prosesnya kalo ditanya bagaimana. Disadari ato engga, kita udah beregenerasi. Tetangga kita, keluarga kita, teman-teman kita, bahkan diri kita sendiri. Hidup dan mati, datang dan pergi, hlilang dan kembali, itulah regenerasi versi gw. Karena sifatnya yang pasti, jadi gw ga mau ambil pusing. The time will come, for each of us. Either you'll still deny and run from it, or get yourself prepared w/ everything you got.

Bagi gw, regenerasi membantu gw untuk lebih open-minded terhadap segala sesuatu. Membantu gw untuk ga membaca sesuatu hanya dari its current state; keadaannya sekarang, hingga akhirnya gw harus berpikir dengan baik. Helps you learn a lot.

Ngemeng-ngemeng tentang regenerasi, gw inget ini :


Susah banget googling gambarnya. Search kata Borobudur yang nongol ya Candi itulah. Akhirnya gw poto sendiri aja, kebetulan habis borong saking kangennya, huahahaha. Ingat snack itu ga?? Jaman gw SD, kemasan dan ukuran snackny kecil segede upil, biasa gw makan pake kuah sate ato kuah-kuahan yang dibikin sama ibu-ibu kreatif yang jualan di sekitaran sekolah gw. Udah lebih 10 tahun lho, dan sekarang snack itu beregenerasi (bahasa gw berat banget dah) menjadi kemasan dan isi yang lebih besar. *jreng jreng* Rasa? Ga pernah boong jauh beda. Harga? Ya ga mungkin lagi dijual seratus perak.

Eh iya, *info ga penting* gw lagi suka dengerin lagunya Matthew West yang Family Tree. First time dengernya sih di serial The Vampire Diaries, jadi closing song kalo ga salah. Perfect song at the perfect moment. Like it so deh~ *sekian info ga penting hari ini*

Happy Re-Generating, good people! :D/

21 March, 2011

Sabtu Ngehe nan Panas

Jadi Sabtu kemaren itu, gw mengikuti tes penerimaan karyawan di sebuah bank yang cukup terkenal di Sumbar. Bukan yang pertama kalinya gw ikut tes seleksi di area perbankan, tapi kemaren adalah kali pertamanya gw ikut test kayak gitu di bank itu. And frankly, at the very beginning, I was totally hesitated whether to continue following the test or just stop before trying. Kalau cuman gw sendiri, gw definitely ga jadi datang tes. Tapi karena ada beberapa temen-temen yang memiliki solidaritas tinggi; "satu ga ikut, yang lain juga ga ikut" akhirnya dengan berat hati gw ikuti juga tuh tes pertama, bersaing dengan dua ribuan manusia untuk mengambil hati para juri. Halah.

Tesnya simpel (atau begitulah yang gw kira). Karena dari awal emang udah diminta persyaratan tinggi badan, jadinya hari itu begitu nyampe di lokasi ujian, gw dan temen-temen gw langsung diukur tinggi dan beratnya. Pengukuran tinggi dan berat selesai, next, pemeriksaan kelengkapan berkas. Beres, next adalah tes final di hari itu; performance test. Seperti apakah?? Di seleksi serupa yang sudah-sudah, kata temen gw sih cuman wawancara bentar doang ama cek tinggi badan tadi. Tapi sekarang kayaknya beda deh. Gw udah aneh aja waktu dikasi nomer dan disuruh ditempel lalu bersabar menunggu panggilan.

Feeling aneh itu akhirnya terjawab. Next step dari performance test itu adalah di line yang udah disediain yang dikelilingi oleh beberapa orang officer bank ybs yang akan mengamati kita selagi berjalan. WTH?? Gw pusing. Temen gw panik. Panitia mesem-mesem. Kampret. Mau gimana lagi wong udah terlanjur mau masuk. Tetap senyum confident ala Pepsodent walo dalam hati bergemuruh mengumpat. Di line gw, ternyata gw giliran pertama. Baru nyampe di batas line aja udah disambut oleh berbagai jenis tatapan ga jelas. Then disuruh jalan di sepanjang line kemudian kembali berjalan ke posisi semula. Cukup sekianlah cerita ttg seleksi ngehe ini. Tapi walo kesel gw sih tetap berharap lulus tahap ini. Yeah.

Kelar dengan test ga jelas banget itu, kita cabut buat makan siang di sebuah cafe ala Jepang hasil rekomendasi temen. Namanya Oishii Cafe. Simple, tapi cukup representatif lah. Banyak banget atribut Jepangnya, dari bendera, wallpaper besar Gunung Fuji, desain tempat duduk yang mirip Yatai-yatai di Jepang sono, plus ga lupa backsound lagu-lagu Jepang. Dari First Love sampe sontrek Samurai X, ada.

True, menunya khas Jepang semua. Dari dorayaki sampe yakiniku ada. Ada juga menu lain yang udah umu kayak Spaghetti ato Kwe tiaw. Masing-masing menu disertai dengan gambar biar konsumen bingung. Tapi gw mah tetap aja kaga ngarti (ato ga yakin?). Contoh, mereka sedia sushi. Gw mau pesen sushi tapi sangat yakin kalo dagingnya bukan daging ikan salmon. Ternyata beneran, sushinya pake daging ayam *tetot* Yang laen juga pada bingung kali yah mau pilih menu apa, karena disamping ga tau isi menunya apa aja, plus juga ga yakin enak/engganya, wkwkwkwkwk.

Karena ga begitu lapar akhirnya gw pesen manisan aja. Lupa persisnya karena namanya sangat susah diucapkan. Kayak bahan onde2 gitu, ditusuk dengan tusuk sate dan dikasi campuran susu coklat cair. Rasa? Dibandingkan dengan kreatifitasnya, not bad lah. Temen gw ada yang pesen nasi kare dan nasi yakiniku beef (uenaaak, huhuhu). Gw yakin cafe seperti ini baru satu di kota Padang (dulu pernah ada satu lagi di dekat kosan gw, tapi udah gulung tikar) dan peluangnya sih cukup bagus kalo dikelola dengan maksimal. Sekilas muncul niat buat invest di cafe ini. Ato ekspansi, buka cafe yang sama dan ato buka cafe ala Jepang yang berlokasi di dekat pusat kota (tiba-tiba gw pengen ke Sushi Tei). *blink blink*

Nah, masalah selanjutnya adalah: modalnya mana? Huahhh~

17 March, 2011

Kontes Berhadiah Sate Virtual



Seriously, what's the good of this contest? Udah jelas ga ada, lol. Apalagi point ketiga dari TOR a.k.a rulesnya; peserta tinggal di area Pekanbaru dan sekitarnya jadi saudara Andie bakal gampang nganterin hadiahnya. HAH? Dasar panitia culas XD

Just kidding, guys. Panitianya engga kreatip kok. Tujuan kontes ini adalah agar kita semangat lagi untuk blogposting. Yaa, walo hadiahnya hanya berupa sate (dan itupun untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya) liat maksud dibalik sate itu; yang menang dan diluar kota Pekanbaru akan dibeliin pulsa! Yayy!

Haghaghag, gimana mas dan mbak panitia?? *melirik dua co-creator*
Yaa at least aku dikasi reward dong karena udah mempromosikan kontes ini *ehem*

Anyhow, kota ini panas sekali, huaaah. Kontras banget dengan Bukittinggi. Kalo di Bukittinggi pengen jauh-jauh dari kamar mandi, kalo disini bawaannya pengen berendam di bak mandi mulu. Ada yang mau jadi relawan penari hujan disini ga?? :'(

Gambar diambil tanpa izin sini, wkwkwkkwk.

16 March, 2011

See You in Another Life

Sebenernya gw rada telat mw publish ini. Eja, senior gw di kampus yang di postingan ini gw inform sedang berjuang melawan kanker lidah, akhirnya kalah. Akhirnya Eja pergi selama-lamanya meninggalkan gw, kami, temen-temen serta keluarga yang menyayanginya Jumat kemaren jam 10.50 WIB.

Gw pun taunya udah telat, udah sore ketika cek email. Kaget, udah pasti. Butuh waktu lama buat akhirnya otak gw memahami kata-kata yang dirangkai dalam email tersebut. Gw langsung sms salah seorang senior yang juga temennya Eja buat nanyain ttg almarhumah. Almarhumah ternyata langsung dibawa ke kampung halamannya hari itu di Painan. Temen gw ketika disms ternyata udah otw balik ke Padang. Gw emang ga dekat sama almh, tapi kita pernah punya momen bersama; ambil mata kuliah dan praktikum bareng, begadang bareng buat nyelesain laporan. She was so kind and caring. I felt more sad knowing that she had a baby, a one month old baby! Mungkin ini memang jalan yang terbaik bagi Eja.

Dan di hari yang sama bencana besar melanda Jepang. Gempa berskala 8.9 SR (dan belakangan diupdate sama BMKGnya Jepang menjadi skala 9.0 SR; link) dan disusul dengan tsunami yang menyapu seluruh wilayah di pesisir timur Jepang. Ga cukup dengan tsunami aja, sekarang beberapa reaktor nuklir Jepang meledak berurutan dalam beberapa hari dan menyebarkan ancaman radiasi tidak hanya untuk Jepang tapi juga untuk negara-negara di sekitarnya. Dunia berkabung.

Gw pribadi sih khawatirnya dengan efek ledakan nuklir itu. Walaupun dikabarkan skala INES (International Nuclear and Radiological Event Scale)nya masih 4 dari 7, yg artinya konsekuensi ledakan masi bersifat lokal, tapi kemungkinan yang lebih buruk selalu mengintai. Seperti halnya efek gempa dan tsunami ini yang melebihi ramalan dan dugaan para ahli gempa Jepang. Yah, semoga ledakan nuklir ini tidak berdampak besar bagi Jepang dan sekitarnya. Jangan sampai kayak Three Miles Island (skala 5) ato Chernobyl (skala 7) deh. *merinding abis!

Bagi yang pengen tau sejarah ledakan nuklir di Three Miles Island ato Chernobyl, bisa googling, karena gw yakin akan ketemu banyak banget cerita tentang daerah-daerah fenomenal tsb, cek di wikipedia ato Kaskus. FYI, gempanya udah dikasi nama loh; Tohoku-Chiho Taiheiyo-Oki. Ada yang tau artinya ga?? Kasi tau dong..

Gw berkabung, temen-temen gw berkabung, dunia juga berkabung. Atas bencana dan kejadian menyedihkan yang terjadi di hari yang sama. Untuk Eja dan korban bencana di Jepang, may God forgives your sins. God, please protect us and always show us the good way to be closer to you.

12 March, 2011

Bye, Y! My BlogLog



Dear MyBlogLog Customer,

You have been identified as a customer of Yahoo! MyBlogLog. We will officially discontinue Yahoo! MyBlogLog effective May 24, 2011. Your agreement with Yahoo!, to the extent that it applies to the Yahoo! MyBlogLog, will terminate on May 24, 2011.

Bagi yang make My BlogLog tentunya udah dapat notification email dari Yahoo! kan? Fasilitas MyBlogLog akan dihentikan/ditiadakan/no longer exist dari Yahoo! Services mulai 24 Mei ini.

What is Yahoo! My BlogLog?

My BlogLog adalah sebuah servis dari Yahoo! yang membantu blogger untuk tetap berhubungan dengan teman dan mengelola komunitas di seputar blog sendiri: dia dapat melihat siapa pembaca terbaru, bergabung dalam komunitas mereka, atau mencari komunitas pembaca lainnya yang mungkin diminati. MyBlogLog juga membolehkan blogger mengirim pesan kepada anggota lainnya. Simply put, a community within a community.



Gw sendiri ga ingat kapan gw sign up untuk servis ini, dan jujur sampe sekarang pun gw ga begitu mengerti kegunaan BlogLog ini untuk apa. Karena setelah gw sign up dan melihat front page-nya, gw kok merasa ribet sendiri. I myself didn't find this service useful enough for my blog. Iya, ada widgetnya juga, tapi gw lebih prefer widget simpel seperti ShoutMix (prefer tapi bukan berarti gw harus pake yaa :p) untuk berinteraksi dengan reader dan visitor. Just my 2cent :D

Begitu menerima email dari Yahoo akhir Februari kemaren, sedikit banyak membuat rasa ingin tahu gw tentang BlogLog muncul lagi, esp. menyangkut alasan Yahoo! menghentikan servis ini. Cape googling tapi gw malah nemu info lain yang menyebutkan My BlogLog hanya satu dari sekian servis Yahoo yang akan distop pengelolaanya. Ada Delicious, Altavista, Yahoo! BookMarks, dan Yahoo! Picks yang berada dalam daftar antrian di belakang My BlogLog.

Jalan-jalan ke website Yahoo! dan websitenya My BlogLog gw malah ketemu ini:
MyBlogLog will no longer be in service from 24 May 2011. We recommend Yahoo! Pulse as a service for you to see all your social updates from your favorite networks in one place.

Oh-kay, sepertinya Yahoo! pengen fokus di beberapa servis yang emang banyak diminati saat ini (statement ini adalah kata lain dari kurangnya minat konsumen terhadap beberapa produk Yahoo!). Memaksimalkan pemberdayaan Yahoo! Pulse dengan "membunuh" Yahoo! My BlogLog. Well, kalau ini emang bagian dari strategi Yahoo! untuk mempertahankan keberadaannya, let's see how long can it go :)

02 March, 2011

Ngedrop!



Suka meringis kalo liat novel ini. Jarang banget disentuh sejak dibeli Juni tahun lalu. Udah nyaris setahun namun baru 100 lembar yang selesai gw baca. Sebulan setelah dibeli, plastik pembungkusnya belom dilepas, bahkan masih utuh di dalam kantong yang dikasih sama si mbak kasir. Huah, kenapa ya gw? Biasanya begitu ada novel bagus, ga nunggu lama ampe nyampe kosan udah gw robek aja tuh plastik pembungkusnya. Sekarang? Ada tiga novel yang ngantri buat dibaca, dan novel Padang Bulan ini yang paling lama ngantrinya. Maafkan gw ya, Bul.

Engga, gw ga nyesel kok beli novelnya mas Andrea ini. Gw yakin kalo karya mas Ikal ini pasti bagus. No doubt about it. Gw cuman nyesel kenapa gw ga punya semangat menggebu-gebu lagi untuk membaca? Waktu tetralogi Laskar Pelangi keluar, gw merasa harus memiliki keempat novelnya dan dengan penuh tanggung jawab, satu persatu gw libas dalam hitungan hari saja. Mengulang membacapun tak jarang, untuk menempelkan ceritanya agar lekat di ingatan gw. Namun kini gw merasa mata dan pikiran gw terlalu terfokus ke layar laptop dan itu sama sekali ga baik buat gw, buat mata gw, buat otak gw dan buat dompet gw.

Gw musti balikin semangat membaca gw yang pekat kayak dulu. Dan gw (sangat) ingin melebarkan keingintahuan gw pada novel-novel bergenre berbeda yang menguras daya pikir gw, semacam Devil's DNA, Lost Symbol, Angel and Demon dkk. Semoga kesampaian ya Allah, bosan juga baca novel dengan tema yang rada mirip mulu. Tapi buat sekarang, menuntaskan membaca Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas ini dulu aja deh. Ga muluk-muluk! Kelar baca ini aja udah syukur Alhamdulillah, huaaa :(


21 February, 2011

Kanker Lidah

Baru denger, ada kanker yang hinggap di organ pengecap alias lidah. Gw dengar kabar tentang penyakit itu sore ini dari temen, yang bilang kalo ada temen gw yang terkena kanker lidah dan keadaannya udah parah banget. Kanker lidah? Kanker seperti apa itu, apa penyebabnya? Dan dari googling ke berbagai situs, berikut informasi yang gw dapat:

Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.

Penyebab terjadinya kanker lidah adalah merokok, terutama yg lebih dari 2 pack perhari, pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan faktor genetik. Squamous cell carcinoma pada lidah dapat juga disebabkan syphilis atau trauma khronis misalnya tambalan atau gigi yang tajam yg menimbulkan trauma pada lidah. Dilihat dari jenis kelamin kaum pria mempunyai risiko besar terkena kanker lidah, usianya 20-75 tahun. Pria lebih banyak menderita kanker lidah dari pada wanita dimana perbandingannya adalah 2:1, namun kondisi ini tampaknya sudah bergeser karena wanita juga sudah banyak yang merokok.

Gejala kanker lidah, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas. Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher.

Kanker lidah ini bisa dicegah tentu saja dengan mengindari penyebab yang bisa memicu timbulnya penyakit ini. Kanker lidah stadium dini bisa diobati dengan radiographi sedangkan pengobatan kanker lidah stadium lanjut adalah dengan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker dan melakukan kemo untuk terapinya.

Kita emang ga banyak mendengar tentang penyakit kanker lidah ini, tapi efek yang ditimbulkannya parah juga bagi tubuh kita, bisa mempengaruhi organ tubuh yang lain, apalagi lidah adalah organ penting yang mempengaruhi pola makan kita. Kebanyakan pasien kanker lidah mengalami penurunan berat badan drastis (dan begitu juga temen gw ini) karena ga bisa mengunyah dan menelan makanan, jadinya cuma bisa infus. Jadi jangan sepelein penyakit apapun yang datang ke tubuh kita *self warning, karena gw suka banget nyepelein sariawan, plus gigi berlobang gw belom juga dicabut T.T*

Semoga temen gw cepat sembuh. Ga tega ngeliat badan dia yang kurus karena ga bisa nelan makanan dan lagi, harus berjuang melawan penyakit di lidahnya. Eja, jangan menyerah ya, semangat! :(

20 February, 2011

Item #7

Gw kangen bikin wish list!! Huhuhuhu udah berabad2 sejak item wish list terakhir gw. Thanks to si kakikuda alias si Andie yang menginspirasi gw buat nyari2 wishlist lagi (hahahaha, jangan geer, Ndie!). Berawal dari cerita2 kemupengan kita akan gadgets, hand held and Android yang menjamur kayak cangcimen, maka dengan ini gw persembahkan item ke 7 dalam wishlist gw, item pertama gw tahun ini, dan dengan harapan yang teramat sangat dari lubuk hati paling dalam, gw pengen item ini segera jadi kenyataan. *lempar koin cepek ke dalam kolam* *edisi pelit*

Januari kemaren akhirnya gw bener2 meniatkan diri buat beli handphone baru. Hingga detik ini gw masi setia dengan Soner Z610i gw yang udah lansia, butek dan bau. Gw tetap cinta dia dalam keadaan apapun, catat itu, APAPUN! Sampe gw harus berpikir lama untuk mencari pengganti yang pantas untuk hape ini. Sebenernya si Z610i udah sering ngeror juga sih, sering restart sendiri kalo lagi PMS, suka gagal reading SIM card, kiped udah nauzubillah suka copot, ya maklumi aja melihat masa pakai dia yang udah 3,5 tahun tanpa melewatkan fitur apapun yang dia punya (baca: texting, calling, browsing, jepret-ing).

Merk pertama yang gw incar adalah RIM, lalu mulai lah mencari2 review produk2 RIM. Merasa belum sreg, akhirnya gw cari merk pembanding, yang mengarahkan gw ke Samsung. Sebenernya sih emang ga bisa dibandingin, karena OSnya aja udah beda; yang satu Blackberry, yang satu lagi Android. Gw ga nemu point2 yang bisa dibandingin selain harga dan kamera. Iya itu doang. Failed.

Sodara2 dan temen2 gw pada menghasut gw untuk menyerah dan membeli BB aja. Tiap liat2 ke konter hape, disodorinnya BB mulu. Ngiler sih pasti. Tinggal pergi ke Blackberry Corner, kasi duit segepok dan gw dapat BB yang gw mau. Tapi bukan itu masalahnya, gw engga merasa perlu BB. Kalo kebanyakan produk RIM mengutamakan produk2 mereka yang Internet-based (kayak browsing, push-email, social networking), gw pun bisa kok ngelakuin Internet-based thing dari hape butek gw. Dan kalo mau, dari laptop gw juga bisa. BBM? Hanya akan bikin gw addict! The world had proven it! Dan gw ga pengen jadi addict (lagi) hanya karena sesuatu yang berbau chatting. Akhirnya gw putusin gw engga cocok ama BB. Sori, RIM, good bye! *sob*

Tak lama berselang, ketika gw dan beberapa temen2 ngeliat2 gadget and electronic expo di Sency, kita terpesona ama produk2 kerennya Soner. Gila, udah berapa lama yah gw ga ngecek newest productnya Soner? Gw berasa hidup di jaman perunggu. Dan disana kita mupeng abis! Megang replika hape ini, trus hape itu, baca2 spek, amazed ngeliat harga dan seterusnya ampe diliatin yang jaga booth.

Dan dari sana lah, gw kembali eview handphone, dan fokus ke satu merk aja. Apalagi setelah teman gw itu dengan sukses mamerin Vivaznya sepulang dinas dari luar Jakarta. Kampret!

Jadi, inilah item wishlist gw :

Sony Ericsson Play

Specification:
  • OS Android Gingerbread v2.3
  • CPU 1GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU, Qualcomm MSM8255 Snapdragon
  • Display 480 x 854 pixels, 4.0 inches, 16M colors, touch sensitive gaming controls
  • Memory 400 MB, 380 MB RAM user-available
  • Camera 5MP, 2592х1944 pixels, auto focus, LED flash
  • Weight 175 g
And yes, it's PSP Phone!!

Review tentang Play bisa dibaca disini, dan disini. Buka website resmi Sony Ericsson aja langsung disuguhin SE Play Tour. Keren banget lah. Baca-baca artikel, dengernya sih direlease Maret ini. Semoga udah masuk Indonesia bulan segitu, dan semoga harganya ga mahal2 amat..(AMINN!!) Kenapa gw pengen punya hape ini, karena gw pengen punya handphone yang juga difungsikan untuk ngegame dan vendornya menyediakan tombol2 khusus untuk itu. Fungsi internet juga penting sih, tapi entah kenapa fitur itu udah jadi nomer sekian bagi gw. Halah.

Sony Ericsson Xperia Pro

Specification:
  • OS Android Gingerbread v2.3
  • CPU 1GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU, Qualcomm MSM8255 Snapdragon
  • Display 480 x 854 pixels, 3.7 inches, 16M colors, stretch resistant surface
  • Memory internal 320 MB, external up to 32GB
  • Camera 8 MP, 3264x2448 pixels, auto focus, LED flash
  • Weight 140 g
Info2 lainnya bisa dibaca disini. Kenapa gw suka Xperia Pro, karena gw mupeng ngeliat querty keyboardnya dan desain tombolnya yang smooth. Jadi gw bisa pake keyboard fisik untuk ngetik dan ga melulu mengandalkan kiped via touchscreen. Dan lagi-lagi akan direlease tahun ini, tanpa ada kepastian tanggal atau bulan yang jelas.

Disamping itu gw juga tertarik sama Sony Ericsson Arc. Desain dan speknya yang fantastis. Tapi harganya yang bikin gw bisa histeris. Estimasi harga saat release adalah £459.99 atau setara dengan 7 juta. Wohooo.. Silahkan googling dan bing-ing kalo ga percaya. Jadi impian untuk memiliki Arc terpaksa gw kubur dulu dalam-dalam :(

Dari dua handphone diatas, gw lebih prefer ke SE Play. Dan semoga dompet gw juga menyanggupi untuk harganya kalo udah release nanti. Kalo engga, tunggu tiga bulan pasca first release deh, sapa tau harganya udah turun 500ribuan, wkwkwkwk. Kalo engga juga, gw cuman bisa berdoa semoga ada seorang dermawan rupawan, tampan nan baik hati yang mau memberikan handphone ini cuma-cuma alias gratis pada gw. What a wish!!

19 February, 2011

Two Years Later

18 Februari 2009
17.20 WIB
Baru saja menyelesaikan pekerjaan part time di warnet dekat kosan, menghitung pemasukan dari pagi hingga sore dan akhirnya aku duduk termenung menunggu si bos datang buat menggantikan aku shift malam. Tiba2 jari ini tergerak untuk mendial nomer Mama, menanyakan keadaanmu. Sebaris kalimat saja dari Mama, cukup untuk membuatku segera berkemas dan pulang ke Bukittinggi saat itu juga.

20.45 WIB
Sampai di Bukittinggi, disambut dengan dingin yang menyengat hingga ke tulang, dan hati. Aku segera bergegas mencari angkot yang bisa mengantarkanku menuju Rumah Sakit tempatmu dirawat. Agak bingung mencari ruanganmu pada awalnya, hingga menahan nafas ketika akhirnya bertatap muka denganmu. Ga bisa bilang apa-apa, karena mulutku kaku. Mataku silih berganti menatapmu, lalu menatap alat dengan layar bergambar grafik yang turun naik, lalu kembali menatapmu. Ingin berucap sesuatu tapi tidak ada yang keluar dari mulut ini. Failed!

21.05 WIB
Aku terduduk di ruang khusus keluarga/penunggu pasien bersama mama, om, tante dan abangku yang baru saja tiba dari Jakarta. Meski mereka saling bercerita dan memaksakan diri untuk tidak bersedih, tapi aku yakin dalam hati mereka berdoa untukmu. Sudah lebih dari tiga minggu engkau dirawat, dan mereka selalu berdoa yang terbaik untuk kondisimu. Mempersiapkan diri untuk yang terburuk. Aku juga, selalu berdoa untukmu, selalu.
Kemudian mama menyuruhku pulang, "kayaknya pintu jendela kamar belom Mama tutup, deh. Kamu tidur di rumah aja ya, pulang sama om, sekalian cek keadaan rumah." Sejenak dalam kantuk dan didukung dengan dinginnya cuaca memang sangat ingin membuatku tidur dan berselimut tebal di atas kasur di dalam kamar yang hangat. Betapa kantuk dapat mengacaukan sistem indera. Dan tak berapa lama, akupun tiba di rumah, sendiri, karena sodara2ku yang lain memutuskan untuk menginap di Rumah Sakit. Selesai mengecek keadaan rumah kiri-kanan atas-bawah, akupun terlena dibuai mimpi hanya tak lama setelah menyentuh bantal.

19 Februari 2009
03.20 WIB
Tersentak. Seketika kembali ke dunia nyata dan mencari sumber suara yang membangunkanku. Ada panggilan menuju hpku, dan tak sempat ku angkat. Tak lama kemudian, telepon rumah berdering keras. Pikiranku tak karuan dan aku bisa merasakan detak jantungku sendiri. Abangku yang bicara di ujung sana. Dan lagi, cukup satu kalimat saja darinya cukup membuat jantung yang berdetak kencang ini seperti berhenti, badanku mati rasa dan pandanganku mengabur ketika mendengar kata-kata itu. "Papa udah ga ada lagi, Put, beberapa menit yang lalu. Gw bentar lagi pulang buat beres2 di rumah. Sebelum Subuh jenazah Papa akan dianterin pulang.

DEG!!

19 Februari 2011
Pagi ini sama seperti biasanya, Pa. Sepi. Mama masih di mesjid sejak Subuh tadi. Dan ya, aku masih punya masalah dengan bangun sangat pagi di kala Subuh menjelang. Keramaian hanya mewarnai rumah ini jika anak2mu, kakak2ku pulang dengan keluarga mereka masing-masing, dan itupun sudah dapat dipastikan jadwalnya ketika Ied Fitri datang.
Aku, tengah duduk di sofa ruang tengah sembari mengetik ini, dan menatap ke arah ruang beranda tempat jenazahmu dua tahun lalu dibaringkan. Pagi ini dua tahun yang lalu aku duduk di dekatmu, tak bisa berpikir apa dan hanya bisa melantunkan ayat YaSin dengan suara lirih hingga jasadmu dimandikan.

Ba'da Zuhur, dua tahun yang lalu.
Jemaah mesjid, Mama, para sodara dan keluarga, beserta aku telah selesai menyalatkanmu. Saatnya menuju tempat peristirahatan terakhir, Pa. Perih. Hanya itu yang bisa aku rasa di dalam sini. Saat engkau dibaringkan di liang lahat, ditutup dengan tanah, ditaburi bunga, dan didoakan, aku hanya bisa berdiri dalam diam. Tujuh langkah sepeninggal kami, Malaikat Munkar - Nankir pasti sudah datang menanyaimu, Pa. Semoga engkau bisa menjawab semua pertanyaan mereka. Terkadang saat itu ingin sekali diri ini memiliki kemampuan mendengar suara-suara gaib, ingin mendengar apa saja yang mereka tanyakan padamu, ingin mendengar jawaban-jawabanmu. Hufh, hanya satu dari sekian keinginan-keinginan konyol yang muncul ketika hatiku sedang kacau.

Dan di hari ini dua tahun yang lalu, rumah ini sangat ramai, Pa. Banyak yang datang, menyalami mama lalu aku, lalu sembari tersenyum tipis mengelus2 pundakku dengan harapan bisa membuatku lebih kuat, lalu duduk bergabung dengan pengunjung yang lain. Yah, rumah ini memang ramai, Pa. Tapi ramai karena berduka atas kepergianmu. Ramai karena membicarakanmu, di akhir waktu terakhirmu bersama kami. Ramai karena mendoakanmu agar tenang di sana.

Kala itu aku heran pada diriku sendiri, Pa, mungkin para pelayat juga merasa hal yang sama. Semenjak mendengar kepergianmu, aku sama sekali belum menangis. Tidak ada air mata yang menetes. Terpikir kala beberapa teman-temanku yang menangis hingga menjerit histeris ketika orang yang mereka cintai pergi untuk selamanya, bagaimana mungkin hal yg berkebalikan terjadi padaku, Pa?

I didn't know, Pa. All I knew, was, at the first time we got you into hospital, somehow I just already got a feeling that cam at instant, said that this story would give a sad ending. That feeling told me to learn to let you go, slowly. Kali pertama aku melihatmu terbaring koma di rumah sakit, aku sudah mengikhlaskan apapun yang akan Allah lakukan padamu, Pa.
You've suffered pretty much. Di kala menatapmu dalam usahamu melawan penyakit itu lah, air mataku tumpah tak terkendali. Betapa aku sangat ingin menggantikan posisimu, sangat ingin engkau sembuh dan kembali ke keadaan sedia kala, sangat ingin menjumpaimu lagi di depan pintu kamarku setiap Subuh datang, sangat ingin bertengkar denganmu sembari rebutan remote televisi, betapa aku sangat ingin momen-momen itu terus berulang, di setiap helai nafasku, di setiap langkah kakiku dan setiap detik aku mengingatmu, aku ingin engkau ada di depanku, Pa.

Hari ini tepat dua tahun kepergianmu meninggalkan kami, orang-orang yang menyayangi dan mengagumimu, Pa. You know, tak ada perubahan yang berarti di rumah ini. Kecuali, Mama yang akhirnya tidur sendiri. Semua barang-barang kepunyaanmu, masih utuh sebagaimana adanya di tempatnya ketika engkau masih ada. I don't know what's on mom's mind, but surely it's one of many good ways to remind you.

I Love You and I Miss You, Pa.
To the deepest spot in my heart, I do.
Until today and tomorrow after, I still do.