25 April, 2009

WishList Item #3

Oke, mau bikin postingan singkat..
(Semoga aja.. Mau nonton Heroes yang baru selese didonlot nih)
Besok Mamahku tercinta dan seorang kakak saya akan pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanku selamanya (kebawa aura lagu PASTo nih) ke Ibukota Republik Indonesia alias Batavia. Ngapain?? Mo beli sayur bayam sama ikan asin :p hehehe, ada urusan keluarga sekaligus jalan², begitu jawab Mama pas ditanya minggu kemaren. Si kakak ngajak saya buat ikutan juga, lumayanlah dua minggu, empat belas hari untuk ganti suasana, ketemu sama temen², ketemu ponakan² yang udah ternyata udah sama tinggi aja sama saya, empat belas hari buat refreshing, liat² gedung tinggi di sono (ketauan banget kampungannya) Tapi jawaban yang saya berikan 3 hari yang lalu adalah "engga deh, Kak, aku di rumah aja."

Padang sangat panas, terulang kembali keluhan² yang sempet saya luncurin minggu kemaren, serasa de javu. Iya sih, jemuran jadi cepet kering, karena sinar matahari ga hanya baik buat kesehatan tapi juga baik buat jemuran. Tapi sisi engga bagusnya, keringat saya jadi melebihi normal. Mandi dua kali sekali serasa engga cukup, pengen dibawa aja tu bak mandi kemana². Hufh, de javu kan?? :f

Hari ini hari Sabtu lagiii :~ lama² bergaul dengan yang namanya komputer dan internet ternyata memberikan peluang kemunduran psikologis lebih cepat, saudara². Ketika di kosan, percakapan kami selalu disisipi embel² ef lima (F5 a.k.a refresh) ato kalo ada yang ngasi gosip baru selalu dikasi komen "nais inpo gan" (hadoh, udh kena penyakit kaskus, nih!) jangan² kalo ntar ada yang nyari masalah saya, bisa beneran saya bata nih, ampun ampun :f

Okeh,inaf for ngelanturnya..
Item wishlist minggu ini adalah : saya pengen jalann²!! :y topiknya masi sejalan dengan moment keberangkatan mamah ke Jakarta. Semangat menulis di blog sepertinya udah mengalami degradasi alias pengikisan alias penurunan. Pola pemikiran sepertinya perlu diperbaharui, tentunya dengan orang²nya juga sekalian, otaknya perlu dicuci sekali² nih, hehehe..

Yupee, kepengen jalan², refreshing. Melepas penat, gerah, jenuh, stress, semua beban pikiran yang mengganggu selama ini. Kemaren pikiran saya udah sampe about blank tapi untung bisa diisi lagi setelah ketemu sama momogi coklat, hehehe. Hmm, pengen jalan² kemana, yah?? Pantai "tapLau" Padang?? wew, kemaren udah, yang lain deh. Bukittinggi kampung halaman kotanya Datu' Maringgi?? hehe, itu mah namanya pulang kampung, gan! Belum ada rencana yang pasti, mau jalan² kemana. Tapi niat itu ada, dan pasti akan saya realisasikan!! :z

Gimana, singkat kan, postingan kali ini :p
Semoga item nomor tiga ini bisa terlaksana secepat mungkin dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, merdeka!!

PoetZ over and out


23 April, 2009

About Blank

Sejak semalam engga napsu makan. Padahal udah bela-belain masak sarden kesukaan, tp sampe sekarang cuma dicolek dikit. Tadi pagi makan lontong sayur, siang cuma ngemil momogi coklat 3 bungkus sama frestea green. Baru slese 'mangkal' d warung depan kos, yg saya beli cuma fanta biru, momogi coklat (lagi) dan cemilan2 harga lima ratus perak jajanan anak SD. Malam ini ga tw mo makan apa.

Salah seorang sahabat saya, Dina, baru datang dr Malay sore tadi, mw ikut tes Dikti dan akan nginap di kosan selama 3 hari. Ngeliat dia d depan mata, jd ingat cerita2 seru kami dan 2 sahabat yg lain yg sekosan, jadi kangen mereka. Belum sempat cerita2, krn dy lg temu kangen sama mama dan saudaranya. Yah, ga mungkin crita2 sekarang lah. Dan 3 hari engga akan cukup buat temu kangen :(

Ada perasaan aneh muncul sejak semalam, persisnya setelah saya selesai masak. Firasat ga enak mengganggu pikiran hingga sekarang. Ini kenapa yah? Hbs shalat magrib saya sms salah seorang partner kuliner yg lama, ngajak bwt kulineran setelah 2 minggu. Si dudut yg d Jambi belum balik2 juga, jangan2 bener dia dijodohin sama ortunya?!

Wew smsku ga dibalas. Nelpon dy, ga minat. Biasanya dy selalu membalas sms saya, kl ga ada pulsa pasti dia CM (kl jaringan ga eror :D) tu anak kemana yah? Padahal udah kangen kulineran lagi. Berbagai macam makanan bersliweran dlm imajinasi saya. Hadoh hadoh, sms ga dbalas berarti musnah sudah harapan berkulineran malam ini. Tambah kesepian saja hidupku ini :c

Feeling blue, melow, kesepian kangen teman2, jenuh, suntuk, tanda2 mw gila, ga tw apalah namanya. Right now, i feel i get a pit in my stomach. But i dunno what should i do bcause i don't know what made me feel this way. Aku kenapa, yah? Memberikan satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan yg saya rasain aja susah.

Aku udah mau error..


Succesfully Sent via GPRS © Sony Ericsson Z610i using Opera Mini hifi int'l ver 4.1.11321

22 April, 2009

Berteman dengan Mantan Pacar, Mungkinkah?

Putus hubungan dari sebuah hubungan yang bermakna dalam adalah suatu pengalaman yang menyakitkan. Namun, mengubah kisah percintaan dari kisah romantis menjadi hubungan yang platonik (cinta yang bersifat persaudaraan) hanya bisa menambahkan rasa sakit di hati.

Seorang teman wanita yang baru saja putus hubungan dari kekasihnya berkeluh-kesah. Meskipun sudah memutuskan berpisah, namun sang mantan pacar tak mau benar-benar putus hubungan. Meluncurlah kata-kata, “Kita jadi teman saja, ya?” dari si pria. Kata-kata tersebut diucapkan oleh mereka yang siap untuk keluar dari sebuah hubungan romantis kepada pihak yang belum ingin hubungan tersebut berakhir.

Apakah pertemanan adalah jawaban yang terbaik setelah putus hubungan? Biasanya kata-kata tersebut diucapkan untuk melunakkan kata-kata putus dan dimaksudkan untuk menolong pihak yang diputuskan agar tak terlalu berkabung atas putusnya tali percintaan mereka. Namun, apakah pertemanan ini penting?

Michael Vincent Miller, PhD, pengarang Intimate Terrorism mengatakan bahwa berduka cita atau menangisi berakhirnya hubungan adalah faktor penting untuk penyembuhan sakit hati. Ini penting karena jatuh cinta membawa seseorang masuk ke dalam sebuah wilayah yang penuh risiko. Dua orang yang jatuh cinta menempatkan dirinya ke dalam tangan pasangannya. Karena hal inilah, ketika putus hubungan, muncul rasa pahit ditinggalkan dan merasa sendiri.

Miller juga mengatakan bahwa bersedih adalah proses berjalan untuk mengeluarkan "saya" dari "kita". Ini memberikan sebuah jalan untuk kembali mengumpulkan kepercayaan diri untuk kembali mandiri. Meski persahabatan setelah putus bisa memberikan kelegaan sementara, namun hal ini ternyata menghambat sebuah jalan penyembuhan untuk kembali sendiri.

Semua manusia, dalam perkembangannya pasti akan merasakan sebuah kehilangan yang perlu ditangisi. Di berbagai tahapan kehidupan, kita semua terdorong di luar keinginan dan kenyamanan kita untuk masuk ke dalam sebuah situasi baru. Misalnya, langkah pertama bayi menandakan akan mulai keluarnya ia dari zona nyamannya saat digendong. Seorang dewasa muda yang baru masuk kuliah dan harus indekost di dekat kampusnya mungkin merasa senang akan kebebasan barunya, namun ia juga harus bisa menghadapi homesickness. Untuk semua rasa sedih itu, ada hal-hal baik yang dipelajari dan didapat. Kesedihan bisa dikatakan adalah rasa sakit untuk pertumbuhan manusia.

Semua kisah cinta akan berakhir, meski ada juga kisah cinta yang akan bertahan seumur hidup. Ketika rasa kehilangan melanda, maka akan sulit untuk menemukan jalan keluarnya, atau bahkan bagaimana menanggungnya. Banyak orang yang berada dalam kesedihan beralih ke obat-obat antidepresan, yang mungkin bisa mengurangi sakit di persendian, tapi tak akan banyak membantu pemulihan diri dari sakit hati.

Bersedih mengajarkan kita untuk menerima akhir dari rasa cinta, dan membantu kita memulai proses untuk menjadi diri kita lagi. Memang benar, diri yang sudah mengalami kesedihan tak akan sama seperti diri Anda ketika masih berada dalam hubungan. Meski luka bisa sembuh, namun akan tetap meninggalkan bekas. Tetapi banyak hal yang bisa Anda raih dari sekadar berhasil melewati rasa sakit putus hubungan. Ada pula kemungkinan untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari saat Anda masih bersamanya. Sama seperti semua seni dan skill, satu-satunya cara untuk memelajarinya adalah melalui praktik, suka atau tidak. Tetapi untuk apa pun itu, nikmatilah hidup ini selagi mungkin.


Sumber : divinecaroline

Membaca artikel ini, berarti apa yang saya sempat lakuin beberapa bulan yang lalu berarti bukanlah langkah yang salah dong, hehehehe :O

PoetZ over and out >>



21 April, 2009

About My New Culinary Partner :D

Tidak, tidak.. Saya engga membahas tentang masakan kesukaan saya kok. Saya juga ga cerita tentang cara memasak yang baik ato berbagi resep masakan. Sama sekali engga! Cuma mau cerita tentang gimana item nomor satu di wishlist saya akhirnya jadi kenyataan. Dan apa hubungannya dengan kuliner? Hehehehe,, ada donk. Lihat aja entar ;) As i promised yesterday, I'll share you the story of my first meeting with uda Zeki hari Minggu kemaren. Belom kenal dia?? Kenalan dulu di blognya aja deh. He is one of Padang's blogger and also my senior, yaa walo beda jurusan tapi tetep sefakultas; dia hobi main² sama listrik, saya hobinya main² sama pabrik, heheheh. Ternyata dia ngeblog lebih lama daripada sayah :D dan dialah *pelaku* orang yang menolong saya mewujudkan wishlist item # 1 ituh :p
Bagaimana bisa?? :o
Hieheheheheh,,, here's the story :x

Semuanya terjadi tanpa rencana *tsaaaah* ajakan buat kopdar ini *suit suittt, hahhaahahh* ini bermula dari chatting di hari Minggu sore saat saya lagi asik² ngaskus. Unfortunately history chatnya udah ga ada *sekalipun ada, kalian butuh translator untuk memahaminya, temans. Pan pake bahasa Minang :p* tapi bayangin aja; belom pernah ketemu, ga ada angin ribut ga ada petir, langitpun tak gelap, panas badan saya pun normal, tiba² dia, si uda Zeki inih, ngajak saya jalan², katanya sekalian untuk mewujudkan keinginan yang ada di wish list saya itu *dan sekalian kopdar perdanah, hiahahahah*

Awalnya sempet ragu, ini beneran ga nih? Ato dia nyindir aja karena saya belom (engga) post tentang wish list item #4 (which was pecel ayam, yang udah jadi kenyataan sabtu malam, thanks to temen kosan :D) tapi begitu diminta nomor hape buat konfirmasi ini-itunya entar, barulah saya sadar; INI BENERAN!! Mana si uda kalo ga salah pake bilang² dia mao tes ke Jakarta, trus kalo udah ke Jakarta engga tau bakalan pulang kapan *pertemuan pertama dan terakhir, farewell party donk?!?!*

Heuheuheu, susah ceritain detailnya *susah ato engga mau?!* tapi yang pasti, akhirnya saya jadi juga ke Pantai "tapLau" Padang :z :z yeah yeahh.. Engga bisa persis seperti apa yang saya inginkan karena gila tapLau rame pisan euy. Dari ujung ke ujung, yang keliatan cuma kepala orang aja, yang lagi duduk² ato yang lagi jualan, motor² lalu lalang, mobil² lagi parkir, saya sampe engga bisa liat aer laut. Bahkan kita nyaris susah jalan karena jalanannya rame bangett :f

Setelah dari tapLau, habis magriban di mesjid, kita ke Toko Buku Gramedia, dia bilang ada buku yang mao dibeli. Muter² pusing hampir sejam ternyata buku yang dibelinya adalah Kambing Jantan-nya Radith yang new cover :r hadoh hadoh, no comment deh. Dari toko buku, kita akhirnya pergi makaaaan. Tempat makan pertama yang kita kunjungi adalah kebab di Jalan Veteran. Padahal sebelumnya dia sempet nyeletuk pengen makan pangsit Adabiah ato pecel Ayam Patimura, tapi nyasarnya ke Veteran, deket² Gramedia juga. Dodolnya, pas lagi ngunyah² kebab, dia bilang "Mie aceh kayaknya enak deh, Put" dengan muka lugu ga berdosa di hadapan saya yang lagi kesusahan menghabiskan potongan kebab, "makan mie Aceh yuk" hadoh untung saya engga keselek dengernya.
Hieheheehehe, inilah kenapa saya kasih judul my new culinary partner alias partner kuliner yang baru. Yupee, sepertinya saya menemukan partner kuliner saya yang baru nih. Karena dalam sekejap dia bisa mikir setelah makan makanan A selanjutnya mo makan makanan B ato C.

Ups, sepertinya saya belom cerita yah, mengenai hobi saya ini :t Hehehehe, saya lagi gemar²nya berwisata kuliner, nyobain masakan/makanan apapun yang ting, tiba² muncul di pikiran, dan sangat tergoda untuk mencoba makanan yang belom pernah saya coba sebelumnya. Kegiatan ini udah menjadi hobi semenjak saya lulus kuliah, dan udah jadi rutinitas karena minimal sekali seminggu wajib dikerjain. Sendirian?? Engga juga, saya cenderung engga berani, hehehe. Saya punya partner, dua orang cowok gila bin ajaib. Tapi udah semingguan udah engga berwisata bareng mereka karena ada yang mudik ke Jambi. Makanya ketika bertemu uda Zeki inih *dimana dia blom tau kegemaran saya berkulineran* dan melihat kedodolan dia saat makan, kayaknya dia cocok deh jadi partner kuliner sayah, jiahahahahahh.

Engga jadi makan mie aceh, akhirnya kita, eh dia aja makan sate di Hayuda. Oh My Goat no way, buset dia masih sanggup nelennya. Saya jadi semakin yakin kalo lambung pria itu kapasitasnya lebih besar dari lambung wanita :s
ZQ : Emangnya kenyang makan kebab aja?
Me : Kayaknya iya deh, ni perut udah penuh nih.
ZQ : Penuh ato kosong?? Cobain satenya deh, ga enak lah, saya makan sendiri aja.
Me : Kembung nih, da. Efek engga makan siang tadi, jadi gini deh. Biasanya masih sanggup *halah* gpp lah ud, biasa aja kok.

Hihihii,, engga butuh waktu lama buat ngabisin sepiring sattee.. dan tepar juga dia akhirnya, kenyaang, haghaghag. Dasar.. Untung masi sanggup nganterin saya pulang, kalo engga?? wew...
Hufhh, i was feeling lucky that day, hehehe. Thanks ya uda ZQ, atas traktirannya. Kalo dlm bulan ini anda belom ke Jakarta juga, sering² lah traktir saya :v padahal sama² pengangguran gitu.

Dan pendapat saya tentang seorang ZQ? Hmph, no comment!! Biar disimpen buat sendiri aja, tenang aja ga ada yang jelek² kok, bagus² semua *udah disogok sama kebab duluan sih* entah bagaimana saya sendiri juga takjub, pada pertemuan pertama aja kita udah bisa ledek²an kayak udah kenal lama. Dan yang pasti, dia adalah kandidat yang pas buat dijadiin rekan kerja kuliner saya, hiehehehehe... Gimana da ZQ?? Anda bersedia?? hihihihi...

Beuhhhhhhhh,, panasnya Padang lebih parah dari kemaren. Kalo gini jadi kangen sama hujan nih, haduuh.. perlu sholat minta hujan dulu ga nih ya??

PoetZ over and out >>

PS : Selamat Hari Kartini, semuanyah. Maju terus blogger² perempuan Indonesia :~



20 April, 2009

Postingan Aneh Kala Panas Begitu Menyengat, fiuhhh...

Bingung, dunia udah makin anehh aja..Penemuan² dan penelitian menghasilkan benda² keren yang kadang bikin kita geleng² takjub plus geleng² istigfar. Di satu sisi, kita mustinya bangga, tapi di sisi lain harus kawatir juga melihat dampak negatifnya pada adek² kita, para generasi penerus bangsa (kayak udah tua aja) Hiehehehehh, bingung ya?

Entah kenapa fokus pikiran saya bisa dialihkan ke hal² seberat perkembangan handphone. Buset pembahasannya berat bangett, hihihihi. Tapi engga lah, ini kan murni pemikiran saya aja. Masih ingat jaman tempo doeloe, waktu saya masih SMPan, ada tuh pilem Cina dimana oom Jackie Chan masi muda dan kurusan, saya sering liet tuh, tokoh penjahatnya pake hape segede gaban, seukuran batu bata trus ditenteng kemana². Waktu itu udah bangga banget bisa megang sebuah benda ajaib pake layar (walo kecil) trus kalo dipencet, to-ni-not-ni-not, eh bisa ngomong. Kalo lagi terdesak bisa juga dipakai buat nimpuk anjing :D

Trus pas saya kelas 2 SMA, keluar lagi dah, terobosan baru, hape ukuran kecil. Masih inget waktu itu, temen sekelas mamerin benda fenomenal ituh. Kalo ga salah merknya Siemens. Wow ekspresi kebanggannya aja udah teramat sangat. Utak atik, pencet², huh bikin mupeng sajah :f

Hingga saya memiliki hape pertama saya sebulan setelah saya mencium bangku kuliah, saat itu teknologi "semakin kecil semakin keren" lagi jadi tren. hape pertama saya kalo ga salah Nokia 3530. Trus setelah dua tahun pake karena bosen :D akhirnya saya ganti ke Sony Ericsson K500i yang lebih kecil dari Nokia 3530 (keliatan kan korban trennya :c)

Tiga tahun berlalu sejak kepemilikan pertama saya atas handphone, hingga muncul lagi teknologi² yang kian aneh aja. Muncul handphone² baru dengan ukuran² besar! Kalo ga salah pelopornya Nokia dengan produk besar² pertamanya seperti 3650, 3660, dan yang paling booming kala itu adalah 9300 Communicator Version :d Hadoh hadoh.. handphone bukan barang mahal lagi, bukan lagi barang lux yang masuk kategori kebutuhan tersier, tapi udah masuk kategori primer!! Udah bersanding sama sandang pangan papan :f Bersamaan dengan itu muncul juga kerabat jauhnya hape si PDA sama GPS (eh, GPS masuk gitu?!)

Dan kini muncullah BlackBerry alias BB dan pesaing terbarunya iPhone 3G from Apple. Ukuran mereka udah kayak ukuran hape pertama yang saya liat di pilemnya Jackie Chan waktu saya masih kecil, tapi teknologinya udah memasuki tingkat nano. Udah kayak laptop aja tuh si iPhone :D Hufhh...hape kembali ke ukuran besar², teknologinya udah pada maju² tapi dengan harga yang pengangguran-kayak-saya-kagak-mampu-beli-jadi-engga-ngarep-deh. Ga masalah lah, saya tetep cinta mati sama Sony Ericsson Z610i yang udah jadi soulmate saya sejak 2007 kemaren. Meskipun udah butek, udah lecet, sering kebanting sampe pingsan, sering dikasi minum, sering dibongkar² dengan insting ke-soktahu-an hingga error, dan sekarang udah ada saingan sebuah handphone CDMA sekalipun, kamu tetap nomor satu di hatiku, sayang (beuuuuuuuh..) :r

Suddenly one tiny comparison stopped by in my mind..
Perbandingan kecil tentang betapa besar pengaruh teknologi jaman jebot doeloe dengan jaman sekarang.
Doeloe, hape adalah barang mewah, memiliki sebuah hape yang merupakan portable home phone ini adalah mukjizat tak terkira. Tak terkira rasanya bisa menelepon siapapun yang diinginkan dimanapun kita berada.
Sekarang, membeli hape seperti membeli pakaian saja. Nanotechnology bikin kita rada gengsian punya hape yang (minimal) ga ada kameranya, ga ada bluetooth, ga ada mp3 playernya, bla bla bla (I've been there, mates :D)

Dan hasil perbandingan dari dua poin di atas adalah:
Sekarang, pornografi di Indonesia udah memasuki stadium akut!! Sekarang anak² kecil udah tau dan ngerti apa itu pilem porno dan istilah² porno, bahkan udah ada yang liat. Kemaren saya baca sebuah artikel, yang mengatakan bahwa pilem porno buatan lokal alias asli Indonesia itu rata² diproduksi menggunakan handphone, dengan format rata² 3gp ato mp4. Dan jika dirata-ratakan, angka produksi mencapai 50 rebu dalam satu hari. Hoadoh... :f
Doeloe, hmmph.. i bet you all know the answers. Ga perlu dijelasin lagi, kan?!

Padang sangat panas sekali,, fiuh..
Coba bak mandi saya portable, ada stop kontaknya sama ada kaki. Udah saya ajak juga mangkal ke depan komputer ini :p

Hanya sebuah postingan aneh di kala panas sangat menyengat..
PoetZ Over and Out..

PS : I met Uda Zeki yesterday, and just at our first met he made one item in my wish list came true :L akhirnya jadi juga ke Pantai "taplau" Padang. Jiehehehehe, i'll share the story in my next post..


16 April, 2009

Life Observer

Kemaren sempet chat bentar sama uda Zeki, seorang blogger yang ternyata juga senior saya seFakultas. Baru kenal 2 bulan sih kalo ga salah, tapi saya udah merasa sedikit lebih dekat aja sama beliau dibandingkan dengan kenal orang lain dalam jangka waktu segitu (kalo uda Zeky nya ga mikir demikian, ya gpp kok, hehe) Kita belom pernah ketemu, so the conversations about how we knew each other only happened via YM and facebook. But, the conclusion of our yesterday chat was,,, nothing. hehehehe.. Ya adalah, i knew that he claimed himself as life observer, observing everything he sees around him (he admitted it through his blog) and yesterday he observed me, too. I, once, used to claim myself as life observer too, until i got confused and blinked out about what and who is exactly a life observer.

Udah tanya ke om gugel, tapi engga nemu definisi yang bisa mewakili kata² life observer ini. kalo diIndonesiakan artinya lebih ke mengamati kehidupan. Secara gamblang, dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati apa yang ada di sekitar kita, yang kita liat, kita sentuh, kita alami, ataupun yang kita lewatkan dan pada akhirnya kita tau kalo hal itu terjadi di belakang kita.

Alasan saya berhenti mengklaim diri saya adalah karena saya ga merasa pantas sebagai life observer. Padahal saya sangat menyukainya, tapi entah kenapa saya merasa gagal. Saya mencoba menjalani kehidupan yang dianugerahkan oleh Tuhan ini apa adanya, sesederhana mungkin, ga perlu ribet², tapi akhirnya saya malah menyadari saya begitu egois dalam menjalani hidup (hmmph, begitulah yang saya rasakan,,)

Kesadaran ini muncul ketika saya mulai mencium bangku kuliah (bangku kuliah saya ada bibirnya lho) tahun 2003. Masa itu adalah kali pertama saya memberanikan diri menapaki kota Padang yang puanaass tanpa ada mama dan papa di sisi, maksudnya saya harus ngekos, hidup mandiri. Mandiri dalam segala hal, adalah harapan orang tua dan keluarga saya. Tapi kayaknya harapan itu ga kesampean deh, duit jajan aja sekarang masi suka minta *hadooh, kapan dapet kerjaa nniii :c

Kuliah 5 hari seminggu plus agenda praktikum tidak memberikan saya izin dan space buat berleha² barang sejenak. Tapi 20 jam sibuk sehari, 4 jam rekonstruksi energi sehari, 7 hari seminggu, sempat kena tipus dan demam berkali² ternyata memberikan pengaruh positip; interaksi saya dengan teman² seangkatan lebih frekuentif, karena ga hanya berlangsung di kelas aja. Itulah salah satu kelebihan kuliah di Teknik (di kampus saya, based on my opinion and experience) a meaning of a friend is more than just a friend (maap inglishku rada kampungan) Jadi tau watak asli temen² kalo lagi di kampus, di lab, di luaran, lagi dikejar deadline, lagi pusing, lagi suntuk, lagi stress, lagi seneng, lagi pal in lup, lagi patah ati, hihihi, gado² deh..

Waktu itu istilah² keren semacam life observer ini belom muncul. Tapi situasi dan kondisi udah membantu saya untuk menjadi pengamat sekitar, hingga beberapa orang malah menjudge saya sebagai sosok yang tidak pedulian alias cuek abiss. Saya yang berniat menjalani hidup secara sederhana malah dicap seseorang yang egois dalam berteman dan tidak peduli dengan sekitar. Beberapa teman dekat saya bilang, sifat ini justru memberikan pengaruh positif bagi si pemiliknya. Namun ada juga yang udah telanjur mencap jelek. Menurutnya, cuek = egois = bukanlah teman yang baik, fiuhh :f

Huffh... sudahlah.. in the end, those didn't matter anymore.. Waktu yang mendewasakanku, dan saya yakin karakter apapun yang diberikan Tuhan, itu adalah yang terbaik bagi saya. Saya punya otak dan hati untuk menjalani semua yang telah digariskanNya. Semua orang bisa kok, menjadi life observer, karena itu profesi sejuta umat. Setiap hari, sadar atau tidak, kita pasti mengamati apa yang terjadi di sekitar kita, menelaah apa yang kita amati. Tapi hanya sedikit orang yang tau dengan profesi ini dan hanya segelintir dari yang sedikit ini yang mendedikasikan hidup mereka untuk mengobservasi kehidupan, menuliskan profesi sebagai life observer di KTP mereka. Maybe one day, I'll be one of them :x

Your parents can only guide you to the right direction. In the end you should learn from yourself, you should grow up by yourself.

Poetz Over and Out


09 April, 2009

Akhirnya Mencontreng Juga..

baru balik dari TpS with mom and my sister. Hehehe, bisa juga bersikap sebagai warga negara yang baik. Yaa, lagipula ga makan waktu lama kok, seperti kata mbak Kikan Cokelat, 5 menit untuk 5 tahun :D Nyampe d TpS jam 07.50, dipanggil jam 08.05, ambil kertas suara, masuk k bilik suara, contreng, sret, udah. Jam 08.30 udh nyampe lg d rumah.

Td ketemu sm tmn SD juga, dy jadi panwaslu d TPS saya nyontreng. Pertemuan yang membuat saya terkenang akan masa lalu :f pas balik dr TPS jg gt, menyusuri jalan yg biasa saya lewati waktu kecil dulu. Huffh, kl
udah mulai mengenang, susah brentinya :O Sempet poto2 juga, ternyata byk juga perubahan yang saya lewati :t td juga sempet moto kertas suara, hihihi, ntar tak uplod deh.

Hoaaemmm, masi ngantuk. Semalem nyampe rumah jam 10an, new record, hehehe. Mw nyambung tidur dulu. Poetz over and out

Succesfully Sent via GPRS © Sony Ericsson Z610i using my Opera Mini hifi int'l ver 4.1.11321

04 April, 2009

Weekend Wish List item #2 dan Segenggam Award

Huffh,, wiken lagi, bengong lagi, mojok sama tipi lagi. Barusan tetangga ngajakin saya buat jalan2 ntar malem, tapi bawaannya malas aja, jadinya saya tolak (maap ya, tetangga) Anak² udah banyak yang mo mudik/pulang kampung barang sejenak. Padang panassss sekaliiih, oh Tuhan i'm oversweating :c keringat seember, kipas angin ga mempan lagi, AC?? bah, bisa melorot celana gw kalo mo beli AC.

Seperti biasa, tiap mo wiken saya punya daftar2 hal yang ingin saya lakukan. Dan sekarang adalah saatnya menuliskan weekend wishlist item #2. Minggu kemaren ga ada wishlist yang saya postkan karena wishnya udah came true, yaitu saya pengen mudik dan ketemu Mamah , hehehehe.

Wuokeh.. it's time to write down the item #2. Kemaren saya udah post pengalaman wisuda saya bulan Desember tahun lalu, dan berhubung hari ini, tanggal 4 April adalah hari dilaksanakannya wisuda di kampus saya maka keinginan pertama saya adalah: saya pengen ngeliat acara wisuda :c dan menjadi suatu hal mustahil karena ada suatu hal penting yang harus saya urus dan ga bisa ditinggal :f Temen² udah pada sms nanyain saya pergi ke kampus jam berapa supaya bisa bareng. Sms mereka terpaksa ga dibalas, takut dimarahin :D (biasanya kalo diajak kemana saya sih mau aja, kecuali ke hutan sama toilet, weks) Dan begitulah, saya ga jadi pergi, tapi doa dan ucapan selamat udah saya titipkan ke semilir angin kok temans, :y disampein ga?? hehehe..

Trus keinginan saya yang kedua adalah... pengen makan Sphagetti di K*C :c sumpah kepengen bangett, mikirin sphagettinya aja liur dah netes. Emang segitu enaknya kah??
engga juga sih, biasa aja malah, cuma entah kenapa keinginan untuk mencicipinya begitu besar, yummy.. huh, selera ku ini emang aneh. Ya udah pergi aja kesana sendiri?! hehehe, lagi ga ada temen yang bisa diajak kesana. Lagipula lokasi nya lumayan jauh kalo ditempuh sendiri dari kosan. Jadi, niat untuk makan sphagettiinya harus ditunda dulu :(

Maen bentar ke blog tmn², ternyata Ophie telah menghadiahkan segenggam award untuk sayah.. senengnya :D tentuya ada PeeR yang kudu dikerjain. PeeRnya adalah ceritakan "SEJAUH APA KALIAN MENGENAL OPHIE Si Tora Dost Daram ini? SEPERTI APAKAH, dan BAGAIMANAKAH OPHIE??"

Hufhh,, seperti yg udah saya bilang sama ophie, mendeskripsikan sejauh mana saya mengenal ophie perlu telaah dan observasi lebih detail (beuhhhh, bilang aja belum nemu kata2 yang tepat, hehe) jadi mungkin PeeRnya saya kerjain di postingan berikutny aja yah, Bu.

Padang PANASSS :f pengen berendem terus di bak mandi. Tapi ya, ga mungkin banget lah, kasian anak2 kos yang ngantri mandi entar, terkontaminasi bakteri dari sayah, huehehehehe.. Mao nonton shippuden 94 dulu, baru aja selesei di donlot. happy weekend, semuanyah :z

PoetZ over and out



02 April, 2009

Memory of Ribetnya Persiapan Wisuda

Udah tanggal dua april!! wawaw, keren.. (dari hongkong!!)
ga nyadar udah memasuki bulan keempat aja di tahun ini.. tanggal 4 besok udah mo wisuda lagi tu di Unand, cepet banget rasanya yah?? beuuh padahal kemaren rasanya saya baru aja diwisuda :f bakal bertambah aja nih para fresh graduate alias pengangguran intelek yang akan bersaing dengan saya dalam merebut segenggam posisi pekerjaan yang menggiurkan :O

jadi ingat sama ribet2nya persiapan sebelum wisuda. ngejilid skripsi pas mo deadline (pake diancam2 segala sama sekjur; "ga ngumpulin skripsi tepat waktu ga bisa ambil transkrip dan ijazah!" huh!!) daftar buat jadi alumni ke dekanat (jadi alumni aja kudu daptar dan bayar?!?!) bayar uang ini-itu sampe bolak-balik ke bank di PKM, ngurus surat bebas pustaka (biar bisa ngambil ijazah dengan baik dan benar) ambil jubah sama toga (sampe fitting ekspress di depan dekanat daripada ntar kekecilan) bikin pas poto pake yang pake make up (untuk pertama kalinyah, hahahahah) trus sampe repot2 nyari salon yang qualified buat nyalonin dia pas hari H nanti. Eh yang terakhir ini kebanyakan temen saya sewisudaan aja, saya?? sampe H minus satu masi adem2 aja sama dunia, heheheh..

Wisuda, bagi sebagian orang adalah sebuah uPacara yang sakraaaal banget, kastanya di bawah pernikahan dan ijab kabul. Apalagi jika dia adalah anak sulung di keluarga, wew jadi sebuah kebanggaan yang engga terkira tuh. Fenomena yang terjadi di kampus saya, adalah sebuah "kewajiban"bagi seorang wisudawan untuk datang pada acara wisuda Universitas di gedung Auditorium yang berlangsung jam setengah delapan pagi, apalagi jika si wisudawan adalah anak sulung (seperti yang saya bilang sebelumnya) ato orangtua si wisudawan belom pernah datang dan menyaksikan sendiri audit kampus Unand (bah, penting gituh?!) maka si anak HARUS datang ke wisuda universitas.

Awalnya saya menanggapi wisuda ini dengan tanggapan yang biasa aja, saya bahkan ga berminat untuk bela2in bangun dini hari untuk disalon, trus kejar tayang ke audit Unand untuk menghadiri wisuda Universitas. Toh, disana cuma duduk, berdiri lagi, nyanyi2 dikit, duduk lagi, dengerin pidato, trus foto2, udah deh. Lagipula orang tua saya udah pernah kesana, dua kali malah.

Esensi wisuda bagi seorang Poetz, mungkin hanya pada acara pemindahan jambul toga, dikasi ucapan selamat, trus foto2 sama bapak dekan dan ibu kaJur (jarang2 bisa poto gitu :D) Rasanya essensi itu hanya akan saya dapatkan di acara wisuda Fakultas, jadi rasanya acara di Audit ga penting2 amat :D Dan wajar jika ga ada persiapan special, kecuali pontang-panting nyari kebaya dan jilbab yang bisa match.

Tapi, ga semua orang kayak saya lah. Masi fresh di ingatan pada dua minggu terakhir di bulan November, kala saya dan temen2 berjuang mempersiapkan diri menghadapi ujian sidang sarjana a.k.a sidang skripsi. Jadwal sidang ditempel tanggal 17 (kalo ga salah hari senin) dan saya dapet jatah "disidang" pada hari kedua, tanggal 19, jadi bisa sedikit bernapas dengan lega :D kasian yang sidangnya tanggal 18, shock mental dah, heheheh.

Begitu selesai dibantai selama 2 jam di ruang sidang, ngabisin sebungkus tissue ngelap aer mata dan ingusan yang bikin idung perih (jadi inget ijoNK, hehe) hingga akhirnya selamat keluar ruangan menggondol sebuah gelar sarjana, kirain udah bisa santai dikit. Eh, ternyata saya harus melakukan perbaikan sana-sini dulu untuk skripsi, meminta pengesahan dari dosen pembimbing, kemudian pergi ngejilid tu skripsi, baru bisa ngurus tetek bengek buat pendaftaran wisuda.

Skripsi selese dijilid, diantarin ke pustaka jurusan, trus dikasi bebas pustaka, trus disuruh urus ke pustaka pusat sama koperasi mahasiswa. Ya ampun capenya, tapi untung perginya sama temen yang bawa kendaraan, lumayan ga perlu jalan lagi, hehehehe..

Kok ngelantur ke sana sih?? Back to wisuda...
Setelah tetek benget pendaftaran selese, udah bisa sedikit santai lah. Nah, yang cewe pada ribut2 ngomongin beli bahan kebaya yang bagus dimana, tukang jahit yang murah meriah mantap dimana (otak mahasiswa banget!) trus nyalonnya gimana dan dimana. Waduh, baru nyadar ternyata jadi cewe segitu ribetnya yah. Orang udh pusing2 mo belanja beli bahan kebaya yang bagus, nyari tukang jahitnya, ada juga yang mo hunting2 dan booking salon tempat make up-nya ntar. Saya malah asik maen gamehouse ama anak2 di Lab :O

Baru deh, pada H-1, saya nelpon tmn sewisudaan yg tinggal deket kosan, nanya dia make up-an dimana. Ga enak juga kalo saya sendiri yang engga make up, apalagi kalo nekat mao make up sendiri (bisa2 yang buat bibir saya pake ke mata, bisa kacaw dunia entar) kasian tmn2 pada ga mau duduk deket saya ntar.
Saya : Lo mo nyalon dimana?
Tmn : Gw nyalon disini aja.
Saya : di kosan lo buka salon yah?
Tmn : bego, ya engga lah. Tukang riasnya kita panggil ke rumah aja!
Saya : eh, bisa gitu ya, dipanggil ke rumah? kayak jasa delivery gitu??
Tmn : ya bisa dunk. Di kosan gw yang wisuda banyak, ada 6 orang.
Saya : diem, mikir ga jelas
Tmn : Gimana?? Lo nyalon disini aj?? Lo belom nyari kan?? Perasaan tiap hari ke kampus cuma mo maen game, ga ada kepikiran booking salon kan?
Saya : Tau aja lo, dut.
Tmn : Jangan2 kebaya lo juga belom ada nih?!
Saya : ooh, tenang.. Udah ad donk.
Tmn : Oh ya?? Wah, lumayan well prepared juga lo. Beli jadi ya?
Saya : Engga
Tmn : Trus, beli bahan plus diupahin jahitnya?? Dimana??
Saya : Engga juga
Tmn : terus??
Saya : Minjem :D
Tmn : gembel lo. Nyante banget lo mo wisuda. ya udah besok pagi ke kosan gw ya.
Saya : Okeh, btw tukang make up-nya dari salon mana??
Tmn : Ga tau juga gw, direkomendasiin tmn, jd gw langsung tlpon dia
Saya : Ooh...
Tmn : Tapi mereka "beince" gpp yah??
Saya : Hah?? maksud lo punya omongan???
Tmn : engga cewek, tapi bencong.. Cewe jadi2an.
Saya : Astagfirullah..
Tmn : tapi professional kopral! Hasil rekomendasi temen2 gw tuh.. Berarti hasil polesannya engga ngecewain. Bisa masuk kategori bintang tiga dah. Jerawat2 lo tu bisa diamplas hingga ilang tanpa jejak.
Saya : Tai lo!!

dan begitulah temans, pada hari H , pagi harinya, saya akan dimake up sama bencong. Awalnya agak horor juga, karena wajah saya ini akan dipegang2, digrepe2, dicubit2, ditoel2, dipermak sama tukang rias yang BUKAN perempuan. Mimpi apa gw minggu kemaren. Tapi melihat temen2 yang laen nyante aja dipegang2 sama si mas2 cantik (saya dapet urutan digrepe terakhir) plus keliatannya hasilnya emang bagus bukan bualan aja, ya udah,, saya pasrah.. Menolak pun percuma, karena jam 10nya saya harus udah nyampe di gedung PKM buat acara Wisuda Fakultas!! Di sisi lain, sedikit bersyukur karena engga perlu ngantri lama2 kayak tmn2 saya yg laen. Mungkin mereka lagi menguap karena bangun kecepatan, heheheheh.

Ya gitu deh, acara wisuda Fakultas yang cuma 3 jam (sampe pukul satu siang) rasanya engga pantas disandingkan dengan pengorbanan besar seperti bangun dini hari dan ngebut ke salon buat ngantri dirias, ato mahal2 beli dan fitting kebaya jika pada akhirnya hanya dipake pas wisuda aja (dan nikahan, jika masih muat) Duitnya bisa dialokasikan ke hal laen yang lebih penting.

Eits eits, itu adalah pendapat pribadi saya ya, temans. Lain orang lain opini lho. Esensi wisuda sarjana dapet, hematnya dapet, hehehe.. Ngapain boros di saat tangan kita masih "di bawah" minta sama ortu, sekalipun mereka mampu, pasti mereka bangga kalo anak mereka bisa juga bertindak efisien walaupun finansial mencukupi :)

Hidup itu keras, Jenderal!!!

PoetZ Over and Out

PS :
1. dapet award dari Ophie, tapi maap belom sempet dikerjain PeeRnya, mendeskripsiin orang itu perlu telaah lebih mendalam lho, Buk. jiahahahahaahhh... tapi tenang aja, segera gw kerjakan PeeRnya, hehe..
2. Congrats buat uda ZeKy yang tanggal 4 besok juga wisuda. Huaaah,, akhirnya.. omedetto gozaimasu. Gimana, jadi ga nih saia jadi PeWenya uda?? hehehe..