22 March, 2011

Regenerasi

Tiba-tiba malam ini terlibat pembicaraan sedikit nostalgic namun serius dengan temen satu kosan yang juga temen gw dari kuliah. Tentang bagaimana dia sangat kangen dengan suasana kampus, lebih tepatnya suasana dimana ada kita, temen-temen dia berkumpul bergelut dengan waktu, jurnal, diktat, tugas-tugas, laporan praktikum, and everything. Lalu dia bilang, "udah beregenerasi aja yah, almamater kita? Dua-tiga tahun yang lalu masi elo, gw, temen-temen kita yang panik dengan deadline skripsi, sekarang udah ada junior kita. Tahun depan juniornya junior kita, lalu junior dari juniornya junior kita, then entah siapa yang kita ga akan kenal.".
re.ge.ne.ra.si
[n] (1) pembaruan semangat dan tata susila; (2) Bio penggantian alat yg rusak atau yg hilang dng pembentukan jaringan sel baru; (3) ki penggantian generasi tua kpd generasi muda; peremajaan. (Sumber)

Kata ini sering banget muncul di sekitar gw akhir-akhir ini. Regenerasi itu pasti, ga bisa dihindari. Kayak hidup dan mati, logikanya sederhana kayak gitu. Ketika ini terjadi, gw ga pernah bisa mendapatkan alasan untuk pertanyaan kenapa. Ga bisa jelasin prosesnya kalo ditanya bagaimana. Disadari ato engga, kita udah beregenerasi. Tetangga kita, keluarga kita, teman-teman kita, bahkan diri kita sendiri. Hidup dan mati, datang dan pergi, hlilang dan kembali, itulah regenerasi versi gw. Karena sifatnya yang pasti, jadi gw ga mau ambil pusing. The time will come, for each of us. Either you'll still deny and run from it, or get yourself prepared w/ everything you got.

Bagi gw, regenerasi membantu gw untuk lebih open-minded terhadap segala sesuatu. Membantu gw untuk ga membaca sesuatu hanya dari its current state; keadaannya sekarang, hingga akhirnya gw harus berpikir dengan baik. Helps you learn a lot.

Ngemeng-ngemeng tentang regenerasi, gw inget ini :


Susah banget googling gambarnya. Search kata Borobudur yang nongol ya Candi itulah. Akhirnya gw poto sendiri aja, kebetulan habis borong saking kangennya, huahahaha. Ingat snack itu ga?? Jaman gw SD, kemasan dan ukuran snackny kecil segede upil, biasa gw makan pake kuah sate ato kuah-kuahan yang dibikin sama ibu-ibu kreatif yang jualan di sekitaran sekolah gw. Udah lebih 10 tahun lho, dan sekarang snack itu beregenerasi (bahasa gw berat banget dah) menjadi kemasan dan isi yang lebih besar. *jreng jreng* Rasa? Ga pernah boong jauh beda. Harga? Ya ga mungkin lagi dijual seratus perak.

Eh iya, *info ga penting* gw lagi suka dengerin lagunya Matthew West yang Family Tree. First time dengernya sih di serial The Vampire Diaries, jadi closing song kalo ga salah. Perfect song at the perfect moment. Like it so deh~ *sekian info ga penting hari ini*

Happy Re-Generating, good people! :D/

3 comments:

Andie said...

muahahhah BOROBODUR SIALAN!!! di sekolah ada jualan tuh! :D tapi desain bungkus udah gak kayak dulu lagi :((

J O N K said...

gw regeenrasi jadi apa ya ?? mmm supermannn :D

mm, borobudur ya ?

miwwa said...

searching gambar Borobudur berharap nemu Borobudur? Ya gabakal nemu lah Borobudurnyaaa... #halah #apasiiihh???